Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menilai masyarakat Betawi memiliki sikap toleransi dan pluralisme yang baik sehingga layak dijadikan contoh kebhinnekaan di tengah perbedaan suku, agama, dan ras di Tanah Air.
"Untuk belajar pluralisme tidak perlu jauh-jauh. Belajarlah pluralisme dari masyarakat (orang) Betawi," kata Muzani saat menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada organisasi Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) di Kantor DPD Forkabi Jakarta Selatan, Sabtu, melalui keterangan tertulis.
Dalam sosialisasi yang dibuka sambutan dari Gubernur DKI Anies Baswedan itu, Muzani menjelaskan tentang pilar Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, perbedaan suku, agama, dan ras, merupakan sebuah takdir yang tidak perlu dipermasalahkan.
"Perbedaan dan kebhinnekaan Indonesia merupakan kekuatan," ujarnya.
Karena itu, lanjut Muzani, bangsa Indonesia jangan mudah dipecah-belah dan diadu-domba karena keragaman dan kebhinnekaan.
"Kita tidak boleh dipecah-belah hanya karena keragaman dan kebhinnekaan. Sebab, memang ada usaha-usaha untuk memecah belah," ucapnya.
Dalam konteks kebhinnekaan itulah, Muzani memberi contoh masyarakat Betawi yang dinilai sangat terbuka dan menerima perbedaan suku, ras, dan bahasa.
"Di Betawi (Jakarta) orang (pendatang) dari berbagai suku bisa hidup damai," ujarnya, kemudian menyebutkan bahwa masyarakat Betawi tidak iri dengan kesuksesan kaum pendatang di Jakarta.
Baca juga: Mahyudin jelaskan alasan Pancasila harus terus disosialisasikan
Baca juga: MPR tekankan fungsi keluarga untuk tangkal terorisme
Politisi Partai Gerindra itu menambahkan pada tahun 1945, penduduk Jakarta sekitar 500.000 jiwa. Sekarang, penduduk Jakarta diperkirakan sekitar 8 juta jiwa.
"Orang Betawi senang menerima suku lain," ucapnya.
Dalam sosialisasi Empat Pilar MPR yang bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila diharapkan bisa memberikan pemahaman terkait Pancasila kepada segenap anggota Forkabi.
"Sosialisasi ini untuk menanamkan kesadaran yang kuat tentang Pancasila pada anggota Forkabi agar sebagai warga negara memiliki bangsa ini," katanya.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018