Pekanbaru (ANTARA News) - Pihak Universitas Riau berjanji akan segera melakukan konfrensi pers kepada rekan media pascapenggeledahan yang dilakukan Detasemen Khusus Antiteror 88 Polri di salah satu gedung di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UR, Kota Pekanbaru, Sabtu.
"Saya lagi briefing, rapat sebentar yah di Rektorat. Nanti kita adakan konfrensi pers. Nanti kami kabari (wartawan)," ujar Rektor Universitas Riau Prof.Dr.Ir. H. Aras Mulyadi, DEA saat dikonfirmasi Antara di Pekanbaru, Sabtu.
Pertemuan yang digelar Pihak Rektorat masih berlangsung hingga berita ini diturunkan. Sementara Pembantu Dekan III Fisip UR Suyanto ketika dihubungi Antara juga mengatakan hal sama, keterangan resmi akan disampaikan langsung oleh Rektor UR.
"Nanti pak Rektor yang memberikan keterangan resmi. Nanti beliau langsung menyampaikan ke teman-teman wartawan," tutur Suyanto.
Sebelumnya diberitakan, Detasemen Khusus Antiteror 88 Polri menggeledah salah satu gedung di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Riau, Kota Pekanbaru, Sabtu.
Sedikitnya terdapat tiga kantong plastik serta sejumlah tas `goodie bag` yang disita petugas.
Belum jelas jenis barang-barang yang disita tersebut. Namun, Personel Brimob Polda Riau langsung bergegas membawa barang-barang itu ke mobil Gegana yang sedari tadi siaga di sekitar area penggeledahan.
Informasi yang dihimpun, penggeledahan dilakukan sejak pukul 14.00 WIB siang tadi, dan hingga berita ini diturunkan, proses penggeledahan masih berlangsung dengan melibatkan penjagaan ketat personil Brimob bersenjata lengkap.
Turut terpantau dua unit mobil gegana Brimob Polda Riau siaga di sekitar area penggeledahan, yang salah satu diantaranya adalah Baracuda.
Berdasarkan pantauan Antara, gedung yang digeledah tersebut merupakan sekretariat bersama seluruh kelembagaan mahasiswa Fisip. Gedung dua lantai itu bernama Gelanggang Mahasiswa Fisip.
Proses penggeledahan itu sendiri menarik perhatian ratusan mahasiswa yang saat itu melakukan aktivitas perkuliahan.
Pewarta: Fazar Muhardi dan Diana Syafni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018