Bekasi (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat nilai rata-rata kelulusan ujian nasional Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2018 di wilayah setempat mengalami penurunan dibandingkan 2017.

"Kondisi ini dipengaruhi adaptasi siswa terhadap ujian nasional berbasis komputer. Mayoritas mereka saat ini masih beradaptasi sehingga mempengaruhi pencapaian penilaian," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzi di Bekasi, Sabtu.

Menurut dia, nilai kelulusan UN SMP dan sederajat di Kota Bekasi kali ini mencapai 61,43 atau mengalami penurunan dari 2017 yang mencapai 64,96.

Ali mengatakan, situasi itu tidak hanya terjadi di Kota Bekasi, namun juga secara masif di tingkat nasional karena sebagian besar peserta ujian nasional belum terbiasa dengan ujian berbasis komputer yang perdana dilaksanakan pada tahun ini.

Dikatakan Ali, pada 2018 terdapat 10 besar SMP dengan nilai terbaik UN di antaranya Al Azhar VIII, Penabur Harapan Indah, SMPN 1 Kota Bekasi, Penabur Summarecon Mal Bekasi, LAbschool Cibubur, Global Prestasi, Pamardi, Al Azhar Syifa, IT Nur Hikmah dan Marsudirini.

Sekolah tersebut dianggap terbaik berkat nilai rata-rata kelulusan siswa mencapai 82,93, atau di atas rata-rata kelulusan 81,43.

Ali menambahkan, pengaruh adaptasi ujian berbasis online terhadap hasil nilai ujian akan dijadikannya sebagai bahan evaluasi.

"Ke depan kita akan merutinkan siswa SMP untuk menggelar ujian bulanan berbasis komputer untuk kelas VII dan VIII, tujuannya agar siswa lebih terbiasa dengan perangkat komputer," katanya.

Dinas Pendidikan Kota Bekasi juga akan memberikan dukungan anggaran bagi pengadaan komputer di seluruh SMP di Kota Bekasi agar program komputerisasi di sekolah bisa berjalan optimal.

Baca juga: Disdik Bekasi distribusikan soal UN SMP

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018