Padang (ANTARA News) - Dinas Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik yang melakukan perjalanan menuju Sumatera Barat pada Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah perkirakan mengalami penurunan 30 persen dibanding tahun lalu.
"Hal ini mengacu pada tingkat keterisian moda transportasi sejak 2017 lalu, jika jumlah pemudik pada lebaran 2017 sebanyak 3,5 juta orang, maka tahun ini diperkirakan sekitar dua juta pemudik," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar Amran di Padang, Sabtu.
Menurutnya penurunan paling signifikan terjadi pada angkutan darat yang biasanya mengangkut masyarakat yang menjalankan tradisi pulang basamo (mudik bersama).
menurunnya jumlah pemudik ini juga diyakini karena lesunya ekonomi yang membuat sebagian masyarakat di perantauan berpikir ulang untuk mengeluarkan biaya mahal demi pulang kampung.
"Yang paling dominan pada pulang basamo ini, keadaan ekonomi, kondisi pasar domestik cukup anjlok, sehingga kami perkirakan tingkat atau kegiatan pulang basamo akan menurun 30-40 persen dibandingkan tahun lalu," katanya.
Secara umum, lanjutnya, persiapan angkutan Lebaran untuk 2018 sama dengan 2017, untuk angkutan Antarkota Dalam Provinsi (AKDP), Dishub mencatat ada ketersediaan kursi untuk 1,6 juta penumpang, sejak H-7 hingga H+7 Lebaran.?
"Jumlah tersebut sama dengan tahun lalu, namun pada 2017 hanya 600 ribu kursi angkutan AKDP yang terisi, atau tidak sampai dari separuh kapasitas," ujarnya.
Sementara untuk angkutan Antarkota Antarprovinsi (AKAP), pada 2018 disediakan 666 kendaraan dengan jumlah kursi 40 per angkutan. Jumlah angkutan yang disediakan memang menurun karena tahun lalu hanya 300 kendaraan yang terisi penuh dari 900 kendaraan yang disediakan.
Kemudian untuk angkutan kereta api, PT KAI menyediakan kapasitas hingga 1,1 juta penumpang untuk 10 hari periode mudik Lebaran. Namun berdasarkan pengalaman tahun lalu, hanya sekitar 700 ribu-an kursi yang terisi.
"Angkutan kereta api menjadi favorit justru pada periode pascalebaran untuk mengangkut masyarakat yang ingin berlibur," kata dia.
Selain itu Dishub Sumbar mencatat, terdapat 75 penerbangan tambahan untuk periode Lebaran nanti. Totalnya, ada 580 penerbangan dengan rute Bandara Internasional Minangkabau selama H-8 hingga H+8 Lebaran.
"Hal yang sama juga untuk angkutan udara, kapasitas disediakan melebihi permintaan," tambahnya.
Baca juga: Jalan Sumbar-Bengkulu aman untuk mudik
Pewarta: Irfan Taufik
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018