Madrid (ANTARA News) - Tokoh sosialis Pedro Sanchez menjabat perdana menteri Spanyol pada Jumat (1/6) setempat, setelah parlemen mengeluarkan mosi tidak percaya kepada Mariano Rajoy akibat skandal korupsi, yang melibatkan partai garis kanan negara tersebut.

Ketua Partai Sosialis, Sanchez, menjadi perdana menteri ketujuh sejak Spanyol kembali menerapkan demokrasi pada akhir 1970-an seusai kekuasaan diktator Francisco Franco berakhir.

Turunnya Rajoy setelah enam tahun menjabat menempatkan negara dengan perekonomian terbesar keempat di Uni Eropa itu ke dalam ketidakpastian politik.

Sanchez mengumpulkan 180 suara dari anggota parlemen untuk mengeluarkan mosi tidak percaya kepada Rajoy, yang mendapatkan dukungan 169 suara. Satu orang memilih abstain.

Pada Kamis (31/5), Sanchez mengaku akan memimpin pemerintahan sampai dengan akhir jabatan parlemen pada pertengahan 2020. Namun tidak jelas apakah pemerintahannya, yang hanya mempunyai 84 anggota parlemen dari total 350 kursi yang ada, akan bertahan selama itu.

Baca juga: Spanyol selamatkan lebih dari 500 pendatang di Laut Tengah

Baca juga: Katalunya pilih pemberontak garis keras jadi pemimpin

Namun demikian, pemodal menilai bahwa posisi Spanyol berisiko lebih rendah jika dibandingkan dengan Italia.

Di Roma, sejumlah partai antikemapanan berhasil membentuk koalisi pada Kamis (31/5), dan membentuk pemerintahan yang menjanjikan kenaikan belanja negara, mengubah aturan fiskal Uni Eropa, dan membatasi imigrasi.

"Kita telah dibangunkan dengan sejumlah resiko politik besar pada pekan ini. Namun situasi di Spanyol sangat berbeda dari Italia," kata Michael Metcalfe, kepala strategi makro global lembaga State Street Global Markets.

"Partai pemimpin jajak pendapat di Spanyol adalah yang berhaluan tengah, sehingga tidak ada usulan kebijakan fiskal ekstrim seperti di Italia," kata dia.

Baca juga: Spanyol dukung Indonesia perang melawan teroris

Baca juga: Kota di Spanyol ini larang warga sewakan apartemen pada wisatawan

Baca juga: Kematian PKL picu demonstrasi di Madrid

Sanchez sendiri mengaku berkomitmen untuk menjalankan anggaran negara pemerintahan Rajoy, sementara parlemen yang terpecah membuat dia akan sulit mengubah reformasi struktural dari pendahulunya seperti undang-undang perburuhan baru serta pengurangan belanja kesehatan dan pendidikan.

Partai kiri Podemos, yang akan mendukung pemerintahan Sanchez, diperkirakan tidak akan banyak berpengaruh terhadap perdana menteri yang baru, yang ingin membedakan partai Sosialis dengan partai Podemos yang anti terhadap pengetatan anggaran.

Sementara itu, Rajoy sudah mengakui kekalahan sebelum pemilihan mosi tidak percaya digelar.

"Tuan Sanchez akan menjadi kepala pemerintahan dan saya akan menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat," kata dia.

Pewarta: GM Nur Lintang
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018