Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo dalam amanat saat Upacara Hari Kelahiran Pancasila menyampaikan bangsa Indonesia tidak boleh membuang energi dalam perselisihan yang menimbulkan perpecahan.
"Semangat gotong royong yang merupakan budaya luhur bangsa, harus terus kita pupuk sebagai sumber energi besar Indonesia untuk menggapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat," kata Jokowi di halaman Gedung Pancasila, Jakarta pada Jumat.
Menurut Presiden, bangsa Indonesia harus terus menjaga persatuan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika di tengah kekayaan yang dimiliki seperti 714 suku, 1.100 bahasa dan 17 ribu pulau.
Semangat berbagi antar masyarakat bagi kesejahteraan dan kemajuan bersama juga harus dibangun dengan etos kepedulian, kasih sayang serta saling menghargai
Presiden menjelaskan Indonesia harus melakukan lompatan besar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul untuk meraih prestasi dan memenangkan kompetisi.
"Saya yakin semangat berprestasi itu tertanam kuat di dada para atlet kita untuk mengibarkan bendera merah putih di Asian Games dan Asian Para-games yang diselenggarakan tahun ini. Saya yakin semangat berprestasi ini juga membara di seluruh lapisan masyarakat dan di seluruh jenis profesi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, negeri yang baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur," ujar Kepala Negara.
Presiden telah menghadiri peringatan Hari Kelahiran Pancasila yang ditetapkan dari waktu perumusan Pancasila yang dikemukakan oleh Presiden Pertama RI Soekarno dalam pidatonya di Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) pada 1 Juni 1945.
Hal itu ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.
Baca juga: Pejabat kenakan pakaian adat Hari Lahir Pancasila
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018