Film adaptasi lepas dari novel Laksmi Pamuntjak ini dianggap sebagai pilihan baru yang menyegarkan karena jauh berbeda pekerjaannya yang telah lalu.
“Sebelum ini saya main film yang karakternya serius. Di sini saya ditawari film yang harus bisa menertawakan diri sendiri dan harus bisa tampil konyol dan enggak selalu jaim dan serius,” tutur Dian pada acara konferensi pers “Aruna dan Lidahnya”, di Jakarta, Kamis (31/5).
Ibu dari dua orang anak ini terlalu sayang untuk melepaskan kesempatan beradu akting dengan Oka Antara, Hannah Al Rashid dan Nicholas Saputra di bawah arahan sutradara Edwin.
“Di sini saya merasa justru tertantang untuk bisa menghadirkan karakter ini di depan kamera tapi harus bisa luwes secara komedi karena terus terang jarang lho komedi yang segar banget seperti ini,” ia beralasan.
Baca juga: Dian Sastro-Nicholas Saputra keluar dari bayang-bayang Cinta-Rangga
Aruna digambarkan sebagai seorang ahli wabah yang punya kecintaan besar pada makanan, sampai bila harus memilih antara jodoh dan makanan, dia akan memilih yang terakhir. Karakter itu juga punya sederet daftar tempat makan lezat dan selalu mencari menu dan sensasi baru dari makanan.
Namun sosok Aruna ternyata berbanding terbalik dengan Dian Sastro, setidaknya ketika dia masih belia.
“Terus terang waktu kecil saya bukan anak yang suka makan. Enggak tahu, mungkin waktu itu masakan di rumah saya enggak terlalu enak kali ya, ha..ha..” ujarnya, lalu tertawa.
Kecintaannya pada makanan muncul seiring berjalannya waktu. Bahkan tahun lalu, dia dan teman-temannya meresmikan sebuah restoran makanan sehat pengawet di sebuah pusat perbelanjaan Jakarta.
Baca juga: Aruna dan Lidahnya, perjalanan kuliner dan persahabatan
Proses pengambilan gambar di Surabaya, Pamekasan, Pontianak dan Singkawang membuka matanya terhadap kekayaan kuliner lezat Tanah Air.
“Makanan yang dieksplorasi di film ini banyak banget, salah satu favorit gue itu lorjuk (kerang bambu) di Madura sama bakmi kepiting yang ada di Pontianak. Gue baru pertama kali mencoba dan enggak menyangka rasanya seenak itu,” katanya penuh antusias.
“Aruna dan Lidahnya” akan tayang pada September mendatang.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018