Hanoi (ANTARA News) - Bukan hitung-hitungan di atas kertas yang menjadikan seorang pemain bola punya kelas, melainkan pengalaman bertanding di sejumlah turnamen berskala besar yang memuat tantangan fisik dan kesiapan mental. Salah satu pemain itu adalah gelandang tim nasional Jepang Shunsuke Nakamura, yang mengatakan dirinya merasa "lengkap" sebagai pemain setelah mengikuti turnamen Piala Asia 2007. Pemain berusia 29 tahun yang kini bermain di klub Celtic itu menyatakan turnamen yang sedang diikutinya bisa memacu semangat juang untuk mencapai hasil yang terbaik. Meski ia baru mencetak satu gol, Piala Asia memaksa dirinya bersama dengan rekan sesama tim untuk memiliki ketahanan fisik dan mental. "Sakarang ini, saya memfokuskan diri kepada pertandingan yang akan kami laksanakan," katanya. "Rasanya saya sudah turun bertanding kemudian kami memperoleh kemenangan dalam turnamen ini," tambah Nakamura. Bersama dengan striker Frankfurt Naohiro Takahara, Nakamura menghantar tim "Samurai Biru" mencapai semi-final berhadapan dengan Arab Saudi pada Rabu (25/7). Nakamura dikenal sebagai pemain yang handal dalam mengeksekusi tendangan bebas serta mampu mengirim umpan matang kepada pemain barisan depan. "Saya coba terus meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam membuka ruang gerak permainan," kata Nakamura yang juga pernah bermain bersama tim Jepang dalam Piala Asia 2004. "Sejak saya bermain di Celtic, saya banyak berlatih lari tanpa bola. Dan saya baru mengetahui manfaatnya," kata Nakamura yang pindah ke Glasgow setelah tiga tahun berada di klub Italia, Reggina. Bos Celtic Gordon Strachan menyebut dirinya sebagai "genius dalam pekerjaan" dan "pemain sepakbola berbakat". "Pada saatnya, saya harus menimba banyak gagasan dari pelatih Ivica Osim," kata Nakamura menambahkan. Osim, yang menggantikan pelatih sebelumnya Zico, meminta kepada Nakamura agar terus "meningkatkan kecepatan". Dengan tinggi badan 178 centimeter, Nakamura dikritik karena kurang memiliki kekuatan fisik. Kelemahan inilah yang menjadikan dirinya terdepak dari skuad Jepang dalam Piala Dunia 2002. Kesiapan fisiknya diuji ketika dirinya langsung bermain di timnas Jepang, dengan istirahat hanya satu pekan setelah mengikuti Liga Utama Skotlandia. "Inilah kali pertama saya melewatkan waktu cukup lama bersama dengan tim ini," kata Nakamura. "Pertandingan akan berlangsung ketat tetapi saya merasa siap." "Saat saya turun dalam laga internasional, saya coba mencetak hasil terbaik bagi tim lewat koordinasi dengan rekan satu tim," katanya, seperti dikutip AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007