"Pencegahan paham radikal juga telah dilakukan oleh aparat komando kewilayahan melalui pembekalan wawasan kebangsaan di sekolah-sekolah, pesantren-pesantren maupun di lembaga pendidikan lainnya," kata Joko, di Jakarta, Kamis (31/5) malam.
Terkait dengan Undang Undang Terorisme yang baru saja disetujui oleh DPR dihadapkan dengan satuan kewilayahan, Wadanpusterad Brigjen TNI Joko Warsito mengatakan, akan ada aturan-aturan yang lebih detail dan lebih bersifat operasional.
"Masalah Undang Undang Teroris ini ya, belum ada arahan khusus. Selama ini kita sudah melakukan tindakan-tindakan pencegahan, pencegahan bersama elemen masyarakat dan seluruh komponen bangsa, bagaimana agar paham-paham radikal yang bisa menyesatkan tidak merusak generasi muda," ujarnya pula.
Komandan Pusterad Mayjen Hartomo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Wadan Pusterad Brigjen Joko Warsito mengatakan, tujuan dilaksanakan acara silaturahmi dengan insan media adalah untuk merekatkan hubungan aparat teritorial Angkatan Darat dengan insan media, sehingga sinergi tugas-tugas aparat teritorial dapat terinformasikan dengan baik kepada masyarakat.
Danpusterad dalam sambutannya menyatakan, bangsa Indonesia saat ini sedang diberi cobaan dengan berbagai aksi terorisme yang menelan korban jiwa cukup banyak.
"Saya berharap kepada insan media massa untuk tetap mengedepankan keakuratan berita yang berimbang disertai dengan iktikat baik dalam pemberitaan sesuai dengan kode etik jurnalistik," ujarnya pula.
Terkait perhelatan akbar sebentar lagi akan digelar yaitu Asian Games 2018, TNI khususnya TNI Angkatan Darat telah melakukan berbagai upaya sosialisasi kepada masyarakat melalui satuan-satuan teritorialnya untuk menyukseskan gelaran olahraga terbesar di Asia tersebut.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018