Bekasi (ANTARA News) - Puluhan orangtua murid SDN Jakasetia-3, Bekasi Selatan mengeluhkan harga paket buku pelajaran yang dijual sekolah tersebut mencekik leher. Irawan (45), orangtua yang putranya naik kelas dua sekolah tersebut di Bekasi, Rabu mengatakan, dirinya keberatan membeli buku paket pelajaran dengan harga Rp396.000. "Saya kecewa dan keberatan membeli buku paket pelajaran yang harganya mencapai ratusan ribu rupiah, padahal diantara buku itu diduga ada yang gratis atas bantuan Pemkot Bekasi," katanya. Menurut dia, bila penjualan buku paket pelajar sekolah tetap dengan harga tinggi dan orangtua murid tidak mampu membayar, maka dikhawatirkan di Kota Bekasi akan banyak siswa putus sekolah. Sebenarnya, kata dia, alokasi dana biaya operasional sekolah (BOS) bantuan pemerintah bisa dimanfaatkan untuk pengadaan buku paket pelajar di sekolah dan membayar honor guru status sukarelawan (Sukwan). Tetapi, kenyataan di lapangan menunjukkan adanya indikasi bahwa penggunaan sebagian dana BOS seperti yang tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) belum tepat sasaran. Sejumlah orangtua murid di sekolah tersebut yang keberatan disebut namanya karena khawatir putra-putrinya mendapat perlakuan diskriminatif dari oknum guru mengatakan, sekolah bukan ajang bisnis untuk mengeruk keuntungan dari orangtua siswa. Menurut mereka, dapat dipastikan bahwa setiap Penerimaan Siswa Baru (PSB) dan kenaikan kelas, para orangtua murid dibebani pembelian buku paket pelajaran dan berbagai sumbangan yang nilainya cukup besar. Mestinya, Kepala sekolah (Kepsek) menggelar rapat membahas peningkatan kualitas pendidikan bukan hanya berkutat soal sumbangan dan pembelian buku yang harganya melangit. "Kalau sekolah di Kota Bekasi berorientasi bisnis, maka dikhawatirkan kualitas pendidikan akan merosot dan banyak siswa yang putus sekolah," kata orangtua murid yang enggan disebut namanya. Menanggapi mahalnya pembelian buku paket pelajar di sekolah itu, Wakil Walikota Bekasi, Mochtar Mohamad mengatakan, pekan ini akan memanggil seluruh Kepsek SDN hingga SMAN membicarakan masalah tersebut. "Kalau nantinya diketemukan adanya Kepsek yang mencari keuntungan dengan cara menjual buku paket pelajaran dan minta sumbangan, maka jabatan Kepsek akan saya copot," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007