Solo (ANTARA News) - Hutan di Pulau Jawa sekarang tinggal 10 persen sehingga sebagian besar air hujan yang jatuh itu tidak berhenti meresap ke tanah, tetapi langsung mengalir ke laut. Untuk hutan di Pulau Jawa idealnya mencapai 30-40 persen dari luas daratan yang ada, kata Dirjen Pengelolaan Lahan dan Air Departemen Pertanian, Helman Manan, seusai pertemuan teknis pengelolaan air tingkat nasional di Solo, Jateng, Rabu. Ia mengatakan, kondisi waduk secara nasional saat ini masih normal dan untuk pola tanam yang mengandalkan air dari waduk juga masih berjalan biasa. Menyinggung infrastruktur pertanain, dia mengatakan, kurang baik yang menyangkut masalah irigasi pengairan, modal pertanian, dan lain-lainnya. "Air memang banyak memprihatinkan, kita usahakan bagaimana mengelola air lebih baik dan mengoptimalkan kondisi lokasi masing-masing di daerah yang airnya masih bagus," katanya. Ia mengatakan, berkurangnya lahan pertanian juga mengakibatkan produktivitas dan daya simpan air berkurang. Sejauh ini mengkhawarirkan konversi hutan 100-110 ribu hektare per tahun. Kehilangan lahan sawahnya sebanyak 30-40 ribu hektare. Padahal kemampuan cetak sawah baru sangat berat dan berakibat produksi padi berkurang. Kritis air yang harus dilakukan adalah pengembangan waduk, perbaikan waduk, pengembangan irigasi. Anggaran pengolahan lahan dan air tahun 2007 sebesar Rp1,05 triliun untuk 460 kabupaten/ kota dan tahun 2008 dianggarkan Rp1,1 triliun, katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007