New Delhi (ANTARA News) - Presiden wanita pertama India, Pratibha Patil, akan diambil sumpahnya, Rabu, sebagai kepala negara demokrasi terbesar di dunia. Pengacara berusia 72 tahun itu akan mengambil alih peran seremonial presiden sebelumnya, Abdul Kalam, pada suatu acara meriah di ibu kota dengan prosesi pasukan berkuda. Menyusul suatu kampanye yang menyakitkan untuk menjadi presiden ke-12 India, ia memperoleh kemenangan dalam pemilihan pada Sabtu, kendati adanya tuduhan bahwa ia melindungi saudara laki-lakinya dalam penyelidikan kasus pembunuhan dan juga melindungi suaminya dari skandal bunuh diri. Perdana Menteri Manmohan Singh menggambarkan kemenangannya sebagai pemilihan melawan "politik pecah-belah." Nenurut konstitusi India, perdana menteri memiliki kekuasaan eksekutif, namun presiden memiliki peranan dalam pembentukan pemerintahan tingkat nasional dan federal, sehingga membuat jabatan itu banyak diperebutkan, demikian laporan AFP. (*)
Copyright © ANTARA 2007