Saat ini tim masih memburu harimau tersebut untuk ditangkap."Rengat (ANTARA News) - Kelapa Kepolisian Resor Indragiri Hulu (Kapolres Inhu) AKBP Dasmin Ginting mengimbau masyarakat di Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, selalu mewaspadai harimau yang sering berkeliaran di wilayah tersebut, khusus areal kawasan hutan karena ada warga yang menjumpai sejumlah jejak tapak kaki satwa liar itu.
"Kami minta masyarakat harus hati-hati, jika terlihat segera melaporkannya," katanya di Rengat, Kamis.
Ia mengatakan, ada laporan masyarakat bahwa penampakan harimau dilaporkan sekira pukul 11.00 WIB, Rabu (30/5), oleh salah seorang pekerja kebun kelapa sawit perusahaan di Desa Sialang Jaya, Kecamatan Lirik.
Karyawan perusahaan PT PAS bernama Syahrial, warga Desa Pematang Jaya, Kecamatan Rengat Barat, dan Apek, supir kebun PT Seko Indah, menyampaikan informasi keberadaan harimau liar tersebut.
Namun, Kapolres Inhu menyatakan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dari harimau liar itu belum ditemukan, sehingga masyarakat diminta menjaga kewaspadaan.
"Jika kurang waspada, maka khawatir berisiko tinggi," katanya.
Selain itu, ia menyatakan, ada seorang pekerja kebun melihat langsung harimau berkeliaran di kebun sawit PT Seko Indah (SI), dan langsung melaporkannya kepada instansi terkait, sehingga tim Polres Inhu, TNI dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) segera mengolah TKP, serta menemukan tapak harimau liar.
"Saat ini tim masih memburu harimau tersebut untuk ditangkap," ujarnya.
Tim gabungan yang ke lokasi, menurut dia, adalah enam anggota BKSDA, dua bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas) dan seorang bintara pembina desa (babinsa) dibantu 10 anggota masyarakat.
Ia pun berulangkali mengimbau masyarakat setempat meningkatkan kewaspadaan karena harimau liar belum dapat ditangkap.
Masyarakat Indragiri Hulu, ditambahkannya, juga diminta tidak berkeliaran ke lingkungan hutan, khawatir bakal dimangsa harimau buas.
"Imbauan pihak penegak hukum menjadi perhatian serius warga," kata Yunus, salah seorang warga di Rengat.
Pewarta: Asripilyadi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018