Jakarta (ANTARA News) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta masih menemukan makanan berbuka puasa (takjil) yang mengandung bahan berbahaya.
"Masih kita temukan makanan berbuka puasa mengandung formalin dan zat pewarna berbahaya," kata Kepala Balai Besar POM DKI Jakarta Sukriadi Darma di Jakarta, Kamis.
Sukriadi Darma mengatakan, khusus saat Ramadhan pengawasan semakin ditingkatkan dan diperluas termasuk terhadap takjil yang dijual kepada masyarakat.
"Kita hampir setiap hari turun untuk melakukan pengawasan di lima wilayah Jakarta. Kemarin di kampung takjil Kelapa Gading Jakarta Utara kita temukan satu produk yang positif formalin," katanya.
Pengawasan juga dilakukan di tiga pusat takjil di Jakarta Pusat yaitu di Bendungan Hilir, Pasar Senen dan kawasan Sabang.
Di lokasi tersebut juga masih ditemukan makanan yang mengandung rhodamin B pada es pacar cina dan formalin di tahu.
Sementara di Jakarta Barat tepatnya di kawasan Jalan Panjang dan Jakarta Selatan tidak ditemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya.
Sukriadi mengatakan, pengawasan akan terus diintensifkan sampai Hari Raya Idul Fitri.
Balai Besar POM DKI Jakarta juga melakukan pengawasan untuk memantau produk yang kedaluwarsa namun hingga saat ini belum menemukan produk yang telah habis jangka waktunya dalam jumlah besar.
Demikian juga dengan parsel Lebaran,Balai Besar POM belum menemukan bahan-bahan yang dilarang seperti minuman beralkohol.
"Pemantauan kita lakukan bersama-sama dengan dinas koperasi dan UMKM, Dinkes, dan wali kota administrasi di lima wilayah," ujar Sukriadi.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018