Dell nampaknya nyaman dan percaya diri untuk menghadirkan jajaran laptop di kelas premium. Terbukti, setelah meluncurkan Vostro dan Latitude pada bulan Maret, Dell kini memperkenalkan XPS 13 seri terbaru.
"Semakin banyak yang main di sana (kelas premium), semakin banyak yang ingin masuk ke satu kategori baru. Potensi di sana pasti tidak kecil. Itu pasti suatu pertimbangan bisnis," ujar Tjipto Suparto, Consumer Country Director Dell Indonesia, usai peluncuran XPS 13 di Jakarta, Rabu malam (30/5).
Baca juga: Dell bawa inovasi baru lewat Dell XPS 13
Tak takut bersaing dengan kompetitor, Tjipto mengatakan bahwa Dell Indonesia memiliki kekuatan dalam hal layanan purna jual.
"Dell memiliki teknologi yang namaya Support Assist Technology, sehingga itu bisa bersifat proaktif... saya yakin itu jadi value added yang unik bagi Dell," kata dia.
Sejak Dell berkolaborasi dengan perusahaan solusi layanan digital EMC dan melebur menjadi Dell EMC pada 2016, visi perusahaan berkembang yang membuat produk Dell semakin inovatif.
Hal ini, menurut Tjipto, secara otomatis mempengaruhi harga perangkat yang dimiliki Dell.
"Enggak bisa dipungkiri bahwa setelah Dell melebur bersama Dell EMC... membawa kami pada visi-visi baru yang menuntut kami untuk berkembang juga," kata Tjipto.
"Secara produk kami jadi membuat produk yang lebih inovatif. Otomatis secara harga kami juga jadi lebih tinggi, dari middle hingga high price kita punya," sambung dia.
Baca juga: Dell EMC gelar ajang teknologi DEF 2017
Meski demikian, Tjipto menekankan bahwa Dell Indonesia tidak melupakan laptop kelas menengah ke bawah.
"Jujur kami tidak melupakan produk-produk kelas middle-low. Tapi kalau melihat market, kami memang memiliki kecenderungan kearah sana (kelas premium)," ujar Tjipto.
"Produk low price tetap ada namun kami sediakan dalam jumlah terukur dan ditempat-tempat yang terukur juga. Untuk low price di Indonesia, kita punya seri Inspiron di harga Rp3 juta-an," tambah dia.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018