Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pengendalian jumlah penduduk harus dilakukan dengan cara-cara yang wajar, sesuai paradigma baru dengan memperhatikan HAM masing-masing warga negara. "Pertumbuhan penduduk yang terkendali tetap menjadi program suatu bangsa, termasuk Indonesia, tetapi tentu dengan paradigma baru, dengan cara-cara yang lebih baik dan pelaksanaan hak azasi yang lebih baik," kata Wapres Kalla pada peringatan Hari Kependudukan Dunia 2007, di Jakarta, Rabu. Menurut Wapres, di masa lalu seakan-akan penduduk yang besar itu merupakan musibah, sehingga berbagai bangsa harus menahan laju jumlah penduduk dengan cara-cara yang dratis. Hal itu terjadi karena adanya asumsi jumlah penduduk yang besar membahayakan kehidupan suatu ekonomi bangsa. "Hal itu terjadi di masa lalu, seperti di China yang dengan keras mengharuskan satu anak, di India sterilisasi dengan paksa, kita bersyukur di Indonesia pengendalian penduduk masih dengan cara-cara yang wajar," kata Wapres. Karena itu, tambahnya, dengan paradigma baru maka dalam pengendalian jumlah penduduk yang harus didahulukan adalah bagaimana meningkatkan kesehatan keluarga dalam kerangka mengharmoniskan serta menjaga keseimbangan jumlah penduduk. Sesuai dengan tema peringatan kali ini, yakni laki-laki sebagai mitra dalam menjaga kesehatan keluarga, maka dalam membangun keluarga laki-laki harus bertanggung jawab kepada isteri dan keluarganya. "Dalam manajemen selalu ada perencanaan, aksi dan kontrol, maka dalam keluarga juga begitu, ada rencana, yakni berbuat, kemudian supervisi dan kontrol," kata Wapres. Masalah kesehatan ibu dan anak menjadi perhatian serius dari Kantor Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan. Dalam pidatonya Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Mutia Hatta menyebutkan angka kematian ibu di Indonesia menempati posisi tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. "Angka kematian ibu di Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. yakni 262 orang per 100.000," kata Mutia Hatta. Acara peringatan Hari Kependudukan Dunia tahun 2007 dihadiri oleh 2.500 orang penyuluh lapangan Keluarga Berencana dari seluruh tanah air. Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Negara PAN Taufiq Effendi, Menteri Negara LH Rachmat Witoelar serta Gubernur DKI Sutiyoso. (*)
Copyright © ANTARA 2007