Surabaya (ANTARA News) - Pakar hukum tatanegara dari Surabaya, Dr Soetanto Soepiadhy, menilai keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan calon independen akan mendorong partai politik menjadi populis (memihak rakyat). "Gerakan independen itu akan selalu muncul bila proses politik tidak membuat keputusan yang populis, apalagi masyarakat sudah semakin terdidik," ujarnya kepada ANTARA di Surabaya, Rabu. Ketua Pusat Kajian Konstitusi Universitas Narotama (Unnar) Surabaya itu mengemukakan hal itu menanggapi kekhawatiran sejumlah pimpinan Parpol dengan keputusan MK atas pengujian UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah di Jakarta (23/7). Uji materi UU Pemda itu dimohonkan oleh anggota DPRD Kabupaten Lombok, Lalu Ranggalawe dengan kuasa hukum Suriahadi SH. Pemohon menganggap beberapa pasal dalam UU Pemda itu bertentangan dengan UUD 1945, melanggar hak konstitusional warga negara. Menurut Soetanto, keputusan MK tidak akan merugikan parpol, karena keputusan itu hanya akan mendorong parpol untuk lebih memihak kepada masyarakat. "Kalau nantinya kepala daerah yang calon independen itu akhirnya tidak memihak rakyat dan parpol justru lebih populis, maka pilihan rakyat akan kembali kepada calon dari parpol lagi," tegasnya. Oleh karena itu, katanya, calon independen tidak akan menyudutkan parpol atau bahkan tamat riwayatnya, melainkan justru mendorong parpol untuk bangkit dengan konsep kaderisasi yang pro-rakyat. "Jadi, kualitas parpol atau kualitas kader parpol akan meningkatkan dengan adanya keseimbangan dari calon independen itu dan akhirnya rakyat yang akan diuntungkan dari konfigurasi keseimbangan calon independen dan parpol itu," ucapnya. Penulis buku "Meredesain Konstitusi" itu menambahkan calon independen itu tidak hanya ada di Indonesia, karena di Amerika juga pernah muncul calon independen yang meraup suara 27 persen. "Calon independen justru dapat mengurangi sikap Golput, karena itu parpol sebaiknya menyikapi calon independen dengan mencetak kader-kader yang dapat memihak kepada rakyat dalam kebijakan dan tindakannya, sehingga rakyat akan mencintainya," ungkapnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007