Banda Aceh (ANTARA News) - Sebagian masyarakat di kota Singkil, ibukota Kabupaten Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darusalam, berhamburan keluar rumah akibat terkejut guncangan gempa bumi berkekuatan 5,8 pada skala Richter (SR), Selasa (24/7) malam. Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie, Banda Aceh, Syahnan, Rabu menyebutkan gempa yang terjadi sekitar pukul 21.51 WIB itu berada pada koordinat 2,24 Lintang Utara (LU)-97,88 Bujur Timur (BT) lokasinya berada di Desa Singkil Utara, sekitar 10 Km Tenggarakan ibukota Kabupaten Aceh Singkil. Gempa yang berada di kedalaman sekitar 62 Km itu tidak dirasakan masyarakat di kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Gempa tercatat pada alat pencatat gempa Mata Ie berlangsung selama 6,5 menit. Salah seorang warga Singkil, Masyithah, menyebutkan gempa tersebut cukup mengejutkan masyarakat, karena fenomena alam itu terjadi bersamaan dengan padamnya aliran listrik ke rumah-rumah penduduk. Sebagian warga berhamburan keluar rumah dalam kegelapan malam karena panik merasakan getaran gempa, namun suasana tenang kembali, setelah sebagian mereka melihat permukaan air laut masih normal. "Warga panik karena masih trauma dengan bencana tsunami yang melanda sebagian pesisir Aceh akhir tahun 2004," katanya. Dari data yang diperoleh dari Kantor Stasiun Geofisika Mata ie, diketahui bahwa gempa susulan yang menguncangkan wilayah Singkil itu merupakan gempa kuat ketiga di Aceh, setelah pada 21 Juli lalu berkekuatan 5,0 SR mengguncang Takengon, ibukota Kabupaten Aceh Tengah. Sedangkan pada 13 Juli 2007, gempa susulan juga mengguncangkan wilayah pantai barat selatan Aceh. Gempa berkekuatan 4,8 SR itu berada dikedalaman 33 Km, namun pusatnya sekitar 109 Km sebelah baratdaya kota Banda Aceh. (*)
Copyright © ANTARA 2007