Jayapura (ANTARA News) - Pascakerusuhan di Karubaga yang terjadi Senin (28/5), pembagian dana desa kembali dilanjutkan dengan pengawalan anggota polisi, termasuk dari satuan Brimob.
Memang betul pembagian dana desa atau kampung yang sempat ricuh akibat bentrok antar warga dilanjutkan Rabu (30/5) sekitar pukul 11.00 WIT, kata Kapolres Tolikara AKBP Mada kepada Antara, Rabu.
Dikatakan, pembagian dana desa kemudian dilanjutkan namun petugas dari dinas sosial lebih tegas dengan menertibkan kepala kampung yang berhak menerima.
"Setelah dinas sosial mengeluarkan rekomendasi tentang nama penerima dana kampung kemudian BPD Papua menggeluarkan atau mencairkan dana tersebut," kata AKBP Mada seraya menambahkan bahwa kepala kampung yang menerima dana desa itu adalah yang mendapat rekomendasi dari dinsos setempat.
Rekomendasi itu dibutuhkan mengingat ada beberapa kampung yang terjadi dualisme kepala kampung akibat selain surat keputusan yang dikeluarkan bupati juga ada yang dikeluarkan tokoh masyarakat.
Baca juga: Sistem Online akan hapus keterisolasian desa di Papua
Dualisme nama kepala kampung itulah yang menyebabkan terjadinya bentrok antar warga yang kemudian diperparah oleh provokator hingga mereka balik menyerang anggota, kata AKBP Mada.
Kapolres Tolikara mengatakan, pembagian dana desa dibagi dalam empat daerah pemilihan dan Distrik Karubaga masuk dalam dapil dua yang salah satunya membawahi Distrik Briuk.
Pembangian dana desa yang distriknya masuk dalam dapil satu akan dipusatkan di Bokondini, sedangkan dapil tiga di Kembu dan dapil empat di Wari.
Namun kapan pelaksanaannya hingga kini belum diketahui dengan pasti, kata Kapolres Tolikara AKBP Mada.
Akibat aksi bentrok hingga menyebabkan kericuhan menyebabkan satu warga mengalami luka tembak dan 10 anggota polisi cidera akibat kena lemparan.
Baca juga: Menteri Desa: transmigrasi ke Papua akselerasi pembangunan
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018