Jakarta (ANTARA News) - Pusat Pengendalian Krisis (PPK) Departemen Kesehatan (Depkes) menyebutkan dampak banjir yang diikuti longsor di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), selain menyebabkan puluhan korban meninggal dunia, juga mengakibatkan korban yang dinyatakan masih hilang. "Korban yang masih hilang atau tertimbun longsor hingga hari ini sebanyak 43 orang," kata Kepala PPK Depkes, dr Rustam S Pakaya, MPH, kepada ANTARA di Jakarta, Rabu pagi. Selain itu, akibat kondisi buruk, tidak kurang dari 30.000 jiwa penduduk lainnya juga terancam bencana alam susulan itu, sehingga upaya bantuan dan evakuasi sesegera mungkin harus dilakukan. Dalam kaitan pertolongan korban, pihaknya telah mengerahkan semua tenaga kesehatan terdekat yang bisa segera diterjunkan ke lokasi, dan sejauh ini tenaga kesehatan dalam kondisi aman. Ia menjelaskan korban luka berat hingga saat ini sebanyak 20 orang, dan pada Rabu pagi ini dirujuk ke Rusah Sakit Umum (RSU) Kolonedale. Sementara itu, Tim bedah RSU Ampana, sejak Rabu Subuh juga sudah dalam perjalanan ke Kolonedale. Mengenai jumlah korban yang meninggal dunia, menurut Rustam S Pakaya, hingga saat ini data yang ada di PPK Depkes sebanyak 20 orang. Namun, data resmi Pemkab Morowali, seperti dilaporkan ANTARA Biro Palu, hingga Selasa (24/7) petang menyebutkan jumlah korban tewas akibat banjir bandang disertai tanah longsor di daerahnya mencapai 29 orang, yakni 16 orang di Desa Uwe Ruru dan 13 lainnya di Desa Boba -- keduanya berada di Kecamatan Bungku Utara. Korban tewas yang sudah teridentifikasi asal Desa Uwe Ruru, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali, yakni Hamdan (25), Hamziar (40), Maemunah (68), Viktor (17), Udin Lamaso (45), Haling (50), Tune (50), Sura (30), Muna (58), Suha (30), Suri (30) dan Samrun (18). Empat korban lainnya balita, yaitu Tabrik (3), Lisa (3), Dian (4), Ece (1 tahun. Semuanya disebabkan tertimbun tanah longsor. Sedangkan 13 korban tewas lainnya dari desa Boba -- juga tertimbun tanah longsor --belum diketahui identitasnya, sebab masih dalam pendataan tim evakuasi. Rustam S Pakaya menambahkan, beberapa desa kondisinya masih terisolasi, namun Posko Kesehatan sudah ada di beberapa tempat, dan masalah kesehatan terkendali. (*)
Copyright © ANTARA 2007