Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menginginkan anggaran penelitian dan pengembangan di Indonesia mencapai dua persen dari total APBN pada 2030, di mana saat ini porsinya masih berada pada 0,3 persen.

"Itu anggaran litbang untuk semua sektor di Indonesia, termasuk sektor industri. Dan memang negara-negara maju itu anggaran litbangnya sudah 2 persen dari PDB mereka," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara, di Jakarta, Rabu.

Antara menyampaikan, peningkatan alokasi anggaran untuk sektor litbang tidak bisa dilakukan secara mendadak, karena dibutuhkan program dan aktivitas yang jelas dan terinci dalam pelaksanaannya.

"Ya tidak bisa tahun depan langsung naik dua persen, peneliti juga akan bingung anggarannya mau buat apa saja. Jadi memang perlu direncanakan terlebih dahulu, bertahap, hingga mencapai dua persen pada 2030," kata dia.

Ia menambahkan, kegiatan penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan setiap negara, termasuk Indonesia dalam mengembangkan inovasi maupun kesejahteraan masyarakatnya. Swedia, sebagai misal, secara umum dana yang dikucurkan untuk penelitian dan pengembangan sekitar 20 persen dari keuntungan perusahaan.

Di sektor industri, penelitian dan pengembangan mutlak diperlukan, terlebih saat ini Indonesia telah memasuki revolusi industri 4.0, yang kaya teknologi informasi dan inovasi.

Ia yakin, implementasi industri 4.0 melalui kegiatan litbang akan membawa peluang besar dalam memperkuat kemampuan manufaktur Indonesia dengan meningkatkan peran ekspor, produktivitas, membangun kemampuan hingga kapasitas inovasi lokal.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018