Jakarta (ANTARA News) - Analis Danareksa Sekuritas, Lucky Purnomo, mengatakan, pergerakan harga minyak mentah yang cenderung menguat menekan IHSG yang pada pembukaan perdagangan Rabu ini melemah 30,89 poin ke 6.037,43.
Menurut dia, pasar sedang memperhatikan beberapa momentum, antara lain adalah laporan cadangan minyak dunia yang memberikan sinyal harga minyak cenderung menguat untuk kembali menguji level 72 dolar AS per barel disertai potensi penurunan cadangan minyak dunia yang akan di umumkan pada 31 Mei 2018 besok
"Untuk itu, tren Indeks Dow Jones cenderung melemah dan memberikan sentimen negatif terhadap kinerja IHSG untuk kembali tertekan di bawah level 6.000," ujar dia, di Jakarta, Rabu.
IHSG BEI dibuka melemah sebesar 30,89 poin atau 0,51 persen ke posisi 6.037,43. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 7,8 poin (0,8 persen) menjadi 969,87.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan, "Ini karena faktor global. Lelaku pasar memanfaatkan sentimen itu untuk ambil untung."
Kendati melemah, IHSG masih berada di atas level 6.000-an seiring dengan adanya sentimen positif dari dalam negeri.
IHSG diperkirakan akan berada di kisaran support 5.976-5.989 dan resisten 6.098-6.110. Pergerakan IHSG yang sedang menguji resisten diharapkan dapat kembali melanjutkan kenaikannya seiring masih ada peluang kembali bertahan di atas level 6.000-an.
Ia menuturkan, sejumlah sentimen positif dari dalam negeri diharapkan dapat mendukung posisi IHSG untuk berada di zona hijau.
"Namun demikian, adanya aksi ambil keuntungan dapat menghalangi posisi IHSG untuk berada di zona hijau," kata dia.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018