Seoul (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat menghargai peningkatan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) saat ini dan bertekad untuk memperbanyak dan memperluasnya terutama di bidang ekonomi. "Di masa datang saya berharap lebih banyak dan luas lagi hubungan antara pengusaha dan masyarakat kedua bangsa," kata Presiden Yudhoyono dalam sambutan pada jamuan makan malam yang dilakukan Presiden Republik Korea Roh Moo-hyun di Istana Kepresidenan Cheong Wa Dae Seoul, Korea Selatan, Selasa. Menurut Presiden, dirinya sangat terkesan atas kemajuan pesat yang dialami Korea Selatan di berbagai bidang sehingga dalam waktu singkat mampu membangun diri menjadi bangsa yang maju dan makmur. "Di bidang olahraga prestasi tim sepakbola Korsel yang masuk semifinal Piala Dunia juga membanggakan. Hal ini memacu dan memotivasi semangat Indonesia sehingga pada kejuaraan AFC (Piala Asia-Red) minggu lalu Indonesia hanya kalah 0-1 dari Korea," katanya. Dengan kemajuan Korea itulah Indonesia sangat atusias membangun kemitraan strategis dengan Republik Korea, sebagaimana tercermin dalam Joint Declaration on Strategic Partnership to Promote Friendship and Cooperation in the 21st Century yang ditandatangi kedua kepala negara 4 Desember 2006. "Saya sampaikan penghargaan yang tinggi pada Presiden Roh karena melalui kebijakan dan kepemimpinan yang kuat maka hubungan dan kerja sama bilateral antara kedua negara di berbagai bidang semakin meningkat," katanya. Menurut Presiden, pada pertemuan bilateral Selasa sore ini telah dibahas secara produktif berbagai aspek pemerintahan yaitu kerja sama diplomatik, perdagangan, investasi, energi, tenaga kerja, teknologi dan informasi, kebudayaan dan pariwisata, olahraga, pendidikan, industri pertahanan, kerjasama pemberantasan korupsi dan kejahatan transnasional. "Saya akan memacu para menteri dan pejabat Indonesia untuk terus giat memajukan sektor-sektor penting ini," katanya. Dikatakannya, pemerintah Indonesia telah melakukan langkah-langkah nyata yang sistematis dan tepat, guna menangkap peluang-peluang yang terbuka lebar bagi peningkatan kesejahteraan kedua negara. Presiden juga menjelaskan bahwa pada dasarnya Indonesia dan Korsel memiliki tingkat komplementaritas yang tinggi, yaitu Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam, dan keragaman hayati, kapasitas tenaga kerja serta ekonomi makro yang stabil, sementara Korea memiliki kapasitas teknologi canggih, modal dan pengelolaan manajemen. "Jika semua dapat dipadukan saya percaya kerja sama kita akan memberikan manfaat yang besar," katanya. Sebelumnya Presiden Roh menyatakan bahwa Presiden Yudhoyono telah membawa bangsa Indonesia pada kestabilan dan kemakmuran sejak menjadi presiden pada 2004. "Indonesia telah mengalami kemajuan pembangunan yang berkelanjutan dengan masuknya modal asing dan peningkatan infrastruktur. Banyak pula hal penting yang jadi progres di bidang internasional seperti masuknya Indonesia dalam anggota tidak tetap DK PBB dan perannya di Asean," katanya. Roh meyakini, apabila langkah pemerintahan yang sedang diupayakan dapat berhasil sesuai yang direncanakan presiden Yudhoyono, maka sesuai perkiraan Bank Dunia Indonesia akan menjadi negara yang penting di bidang perekonomian di tahun 2030. "Saya berpandangan kedua negara akan memperoleh banyak manfaat dalam pembangunan dan bisa saling bekerja sama karena Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang luar biasa dapat semakin meningkatkan kerjasama dan dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian dan pembangunan di wilayah Asia Timur," katanya. Turut dalam jamuan itu, Menko Perekonomian Boediono, Menlu Hassan Wirajuda, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menbudpar Jero Wacik, Menpora Adhyaksa Dault, dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007