Samarinda (ANTARA News) - Realisasi penanaman modal asing di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, pada triwulan I tahun 2018 cukup tinggi yakni mencapai 5,47 juta dolar AS atau sekitar Rp76,59 miliar jika nilai kurs 1 dolar sama dengan Rp13.500.
"Dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Kaltim, perkembangan investasi PMA di Mahakam Ulu tergolong bagus karena merupakan daerah otonomi baru yang berada di perbatasan dengan Malaysia," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah yang dihubungi Samarinda, Selasa.
Ia menjelaskan, investasi asing itu mampu melibatkan pekerja sebanyak 784 orang yang semuanya adalah tenaga kerja Indonesia untuk bekerja pada dua proyek.
Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim yang mendapat tambahan investasi PMA pada triwulan I-2018, Mahakam Ulu berada di peringkat kelima setelah Kabupaten Kutai Timur, Kota Balikpapan, Samarinda, dan Kabupaten Kutai Barat.
Sedangkan lima kabupaten/kota lain di Kaltim yang perolehan investasi asing di bawah Mahakam Ulu adalah Kabupaten Kutai Kartanegara senilai 1,77 juta dolar AS dengan 21 paket proyek yang melibatkan 1.722 tenaga kerja lokal (Indonesia) dan satu tenaga kerja asing (TKA).
Kemudian Kabupaten Berau terdapat 11 proyek yang dikerjakan dengan nilai 1,5 juta dolar AS. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam proyek tersebut sebanyak 749 pekerja lokal dan satu TKA.
Selanjutnya di Kota Bontang terdapat delapan proyek dari investasi PMA dengan nilai 351,7 ribu dolar AS yang menyerap sebanyak 22 pekerja lokal dan seorang TKA.
Berikutnya adalah Kabupaten Penajam Paser Utara dengan investasi asing senilai 35,4 ribu dolar AS untuk mengerjakan lima paket proyek. Jumlah pekerja yang terserap dalam kegiatan ini mencapai 1.377 orang yang semuanya lokal.
"Daerah yang paling sedikit menyerap investasi PMA pada triwulan I-2018 adalah Kabupaten Paser, yakni hanya tercatat 6,4 ribu dolar AS untuk mengerjakan di lima paket proyek. Sementara jumlah tenaga kerja yang terserap belum tercatat," ucap Diddy.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018