"Selama ini banyak produk atau komoditas unggulan kita yang diekspor tetapi tidak tercatat sebagai ekspor Sultra, karena proses administrasi dokumennya dilakukan di daerah lain," kata Kepala Disperindag Sultra Siti Saleha di Kendari, Senin (28/5).
Ia mengemukakan kalau Pelabuhan Kendari Newport, Pelabuhan Bungkutoko, serta Bandara Haluoleo sudah bisa dilakukan ekspor langsung maka ekspor Sultra akan meningkat tajam.
Dengan ekspor langsung, katanya, barang tidak perlu lagi diangkut ke Surabaya atau Tanjung Priok Jakarta lalu dipindahkan ke kapal lainnya sehingga efisiensi biaya.
"Selama ini kalau ke Surabaya atau Tanjung Priok dua kali turun naik kapal dan akan kena biaya pemindahan," katanya.
Akan tetapi, katanya, dengan ekspor langsung maka komoditas yang akan diekspor bisa sekali jalan ke negara tujuan.
"Sehingga keuntungan yang didapat perajin atau pengusaha meningkat," katanya.
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) saat ini sedang membangun Pelabuhan Kontainer Kendari Newport dengan anggaran sebesar Rp936 miliar.
Anggaran sebesar itu terdiri atas Rp635 miliar dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dan dana internal perusahaan sebesar Rp301 miliar.
Pewarta: Suparman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018