Hanoi (ANTARA News) - Pelatih tim nasional sepakbola Arab Saudi, Helio Dos Anjos, mengeluhkan lamanya waktu perjalanan menuju Hanoi dari Jakarta meski dirinya tidak ingin menjadikan hal itu sebagai alasan menjelang pertandingan melawan Jepang dalam semi-final di Piala Asia. Pelatih berkebangsaan Brazil itu telah menangguk kemenangan melawan Uzbekistan dalam perempat-final yang diadakan pada Minggu malam. Anak asuhan Dos Anjos menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Hanoi selama 12 jam pada Senin. Jepang, bertanding pada Sabtu di Hanoi dan telah menjalani masa istirahat dan melakukan latihan pada Minggu dan Senin, sementara Arab Saudi sedang menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Hanoi. "Benar bahwa kami kurang memperoleh waktu istirahat, dan kami dapat menyaksikan bahwa Jepang telah melakukan latihan pada Senin sementara kami menempuh perjalanan selama 12 jam secara marathon dari Jakarta menuju Hanoi," kata pelatih asal Brazil itu. Arab Saudi menunjukkan permainan yang mengesankan dengan melakukan serangan balik ketika melawan Uzbekistan meski Dos Anjos mengkhawatirkan pola permainan yang akan ditampilkan oleh Jepang. Ia berharap barisan belakang anak asuhannya menunjukkan penampilan prima sama ketika berhadapan dengan Uzbekistan. "Dalam evaluasi sesudah pertandingan, satu hal yang saya lihat soal kualitas lawan. Uzbekistan tampil sebagai tim yang sangat tangguh," kata Dos Anjos. Ia menimpali, "Kami akan menghadapi masalah ketika berhadapan dengan Jepang, meski kami akan coba memperbaiki setiap kesalahan ketika berhadapan dengan Jepang." Dos Anjos tidak menganggap anak asuhannya sebagai underdog meski ia memuji semangat juang para pemain Jepang. "Saya setuju bahwa Jepang merupakan kekuatan utama dalam sepakbola Asia. Mereka memiliki sejumlah pemain yang terbaik di benua ini," ujarnya. Akan tetapi, Dos Anjos masih berharap dapat kembali ke Jakarta untuk tampil dalam final pada Minggu. "Setiap orang memiliki hak untuk bermimpi dan mempunyai kepercayaan diri, dan saya percaya diri. Saya ingin mereka meningkatkan penampilannya karena saya tidak bahagia dengan penampilan kami selama ini. Kami harus memiliki hak untuk bermimpi seperti Jepang, Korea Selatan dan Irak. Setiap orang memiliki hak untuk bermimpi meski kami menginginkan lebih," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007