Jakarta (ANTARA News) - Indonesia memastikan kuota atlet dan ofisial peserta Asian Games dari 45 negara Asia akan tetap sebanyak 15 ribu orang menyusul efisiensi anggaran penyelenggaraan.
"Kami bersama Dewan Olimpiade Asia (OCA) akan berkomunikasi dengan komite-komite olimpiade dari para peserta Asian Games untuk menurunkan jumlah atlet mereka yaitu sekitar 30 persen," kata Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR RI di Jakarta, Senin.
Erick mengatakan sejumlah kontingen peserta telah mengonfirmasi keikutsertaan mereka dalam 40 cabang olahraga yang digelar dalam Asian Games ke-18.
"Peserta yang ikut luar biasa dan cukup mengagetkan seperti cabang panahan yang akan diikuti 41 negara dari asumsi awal 28 negara peserta," kata Erick.
Selain cabang panahan, INASGOC juga menerima pendaftaran cabang sepak bola dari 32 negara yang merupakan jumlah pendaftaran terbanyak sepanjang sejarah Asian Games.
"Peserta sepak bola jumlahnya menyamai Piala Dunia. Tentu hal itu perlu antisipasi dengan panitia dari cabang olahraga terkait," ujar Erick.
Erick menjelaskan pembatasan jumlah peserta Asian Games itu menyusul efisiensi anggaran agar tidak lebih dari Rp4,9 triliun.
Dalam Rapat Dengar Pendapat itu, Erick juga memaparkan dampak ekonomi, manajemen rekayasa lalu-lintas saat penyelenggaraan, rencana pawai obor, rencana upacara pembukaan dan penutupan, promosi, pengamanan, serta perkembangan penggunaan anggaran Asian Games.
"Hingga hari ini, persiapan tinggal 81 hari dan jika dipotong libur berarti tinggal 49 hari. Tapi, pada hari H-50, ada batas akhir pendaftaran atlet peserta Asian Games," kata Erick.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018