Bogor (ANTARA News) - Elmo, bayi orangutan jantan yang baru dilahirkan di Lembaga Konservasi "ex-situ" Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor, Jawa Barat, harus dirawat dalam inkubator di ruang pewaratan selama 2,5 bulan karena induknya tidak mau menyusui, bahkan sama sekali tidak memberikan tanda-tanda kasih sayang kepadanya. Selama periode tersebut, bayi orangutan yang dilahirkan pada Senin (23/7) itu mendapat perawatan khusus dan diberi susu botol oleh pengasuhnya, kata perawat satwa TSI, Sri Suwarni, di Bogor, Selasa. Elmo akan tetap berada di bawah penanganan perawat satwa hingga usia 4-5 tahun, kata dia. Setelah itu, anak orangutan tersebut baru bisa dilepas kembali ke kelompoknya di TSI namun tidak akan dipertemukan dengan induknya untuk menghindari perkawinan sedarah (incest) atau bahkan perkawinan dengan induknya sendiri. Kelahiran Elmo telah menambah koleksi orang utan Kalimantan di TSI menjadi 33 ekor. Orang utan (pongo pygmaeus) merupakan satwa primata endemik Indonesia dari Kalimantan yang dilindungi oleh Peraturan Binatang Liar No.233, SK Menteri Kehutanan No.301/ kpts-II/ 1991 dan undang-undang konservasi No. 50 tahun 1990. Bayi orang utan ini lahir dari pasangan Sherly (21) dan Bon-bon (27) dengan berat 1,3 kg bertepatan dengan Hari Anak Nasional, setelah sembilan bulan dalam kandungan induknya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007