Bengkulu (ANTARA News) - Hasan Zen, Gubernur Bengkulu periode 1999-2004, meninggal dunia di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), pada Selasa sekira pukul 14.00 WIB.
Kabar meninggalnya mantan Bupati Muara Enim, Sumsel itu juga dibenarkan oleh Kepala Dinas Informatika dan Komunikasi (Infokom) Provinsi Bengkulu, Husni Hasanuddin, ketika dikonfirmasi.
"Betul, saya juga menerima informasi itu. Kita dari Bengkulu akan mengirim utusan untuk melayat ke rumah duka di Palembang," katanya.
Hasan Zen yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Provinsi Sumatera Selatan dan Pembantu Bupati Musi Rawas itu.
Ia semasa hidupnya memiliki penyakit komplikasi, seperti jantung dan diabetes.
Selama memimpin Bengkulu, Hasan Zen mencatat banyak prestasi, antara lain keberhasilannya menyelenggarakan Seleksi Tilawatil Qur`an Nasional (STQN) pada 2004, yang baru pertama kali sebuah even nasional digelar di daerah itu.
Hasan Zen juga merupakan pelopor Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur se-Sumatera dalam rangka mempercepat pembangunan di wilayah Pulau Sumatera.
Ia juga meninggalkan kenang-kenangan abadi bagi masyarakat Bengkulu, yakni memekarkan wilayah sehingga Provinsi Bengkulu kini memiliki sembilan kabupaten/kota dari sebelumnya hanya empat kabupaten/kota.
Atas keberhasilannya itu, Hasan Zen oleh masyarakat Bengkulu diberi gelar "Bapak Pemekaran".
Hasan Zen meninggalkan dua cita-cita besar bagi pembangunan Bengkulu yang hingga akhir masa jabatannya belum tercapai, yakni ingin menjadikan daerah itu sebagai tuan rumah Musabaqoh Tilawatil Qur`an Nasional (MTQN), dan membangun rel kereta api dari Kota Padang hingga ke pelabuhan Pulau Baai.
Keinginan Hasan Zen untuk mambangun rel kereta api itu kini sedang dilanjutkan oleh penerusnya, yakni Gubernur Bengkulu, Agusrin Maryono Najamuddin. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007