Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Keuangan mencatat hasil penjualan instrumen saving bonds ritel (SBR) seri SBR003 yang diterbitkan secara elektronik dengan masa penawaran mulai 14 Mei hingga 25 Mei 2018, sebesar Rp1,928 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa penjualan SBR003 menjangkau 7.642 investor di 34 provinsi dengan jumlah investor baru sebanyak 5.683 investor.
Dana hasil penjualan SBR003 akan memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2018, antara lain, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Luky menjelaskan bahwa rata-rata volume pemesanan per investor SBR003 mencapai Rp252,3 juta, sedangkan SBR sebelumnya, rata-rata volume pemesanannya mencapai Rp328,5 juta.
Jumlah investor terbesar berada pada pemesanan Rp1 juta sampai dengan Rp100 juta yang mencapai 61,89 persen. Berdasarkan kelompok umur, jumlah investor terbesar berada pada kelompok usia 25 sampai 40 tahun yang mencapai 36,72 persen dari total jumlah investor.
Jumlah investor terbesar dari sisi profesi, yaitu pegawai swasta yang mencapai 40,37 persen, selanjutnya kelompok wiraswasta (21,54 persen) dan ibu rumah tangga (9,20 persen).
Dengan penjualan secara langsung melalui sistem elektronik, jangkauan penjualan SBR003 di wilayah Indonesia tengah dan timur mencapai 10,94 persen.
"Memang tujuan kami adalah menjaring investor ritel. Kita cukup sukses untuk menjaring investor ritel," ujar Luky.
Jenis kupon SBR003 ditetapkan mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dengan suku bunga acuan adalah BI 7-day reverse repo rate (7DRRR).
Tingkat kupon untuk periode 3 bulan pertama (Mei s.d. Agustus 2018) adalah 6,80 persen, berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon sebesar 4,25 persen ditambah "spread" tetap 2,55 persen.
"Kenaikan BI rate 25 basis poin otomatis maka kuponnya disesuaikan menjadi 7,05 persen. Akan tetapi, itu dilakukan per 3 bulan. Pada bulan Agustus 2018 akan ada penyesuaian sesuai dengan BI rate yang ada saat itu," kata Luky.
Pelaksanaan SBR003, katanya lagi, akan dievaluasi bersama dengan seluruh mitra distribusi untuk melihat kemungkinan penerbitan SBR berikutnya dengan menggunakan platform yang sama.
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018