Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek dalam keterangan tertulisnya, yang diterima di Meulaboh, Minggu malam mengatakan, Afrijal yang merupakan Kanit Intel Polsek Tangse sedang melaksanakan penyelidikan dan mendata tambang emas ilegal dengan menggunakan alat berat ekskavator atau beco di kawasan Sungai Sarah Pineung Gua Ileh.
"Berdasarkan keterangan saksi, korban terseret arus sungai pada Sabtu (26/5) sore, saat mencoba menolong temannya yang terpeleset dan hanyut. Kedua-duanya terbawa arus sungai yang pada saat itu cukup deras," jelasnya.
Ia menjelaskan, kronologis kejadiannya pada Sabtu sore itu, Aiptu Afrijal (34) bersama Bismi (28), menyeberang sungai, namun tiba-tiba Bismi terpeleset dan hanyut di aliran sungai dan kemudian Afrijal mencoba untuk menolong korban, namun dua-duanya terbawa arus.
Saksi mata saat kejadian itu, atas nama Deknyak (25) sempat melihat dan berteriak meminta tolong kepada orang sekitar kamp dan mencoba mencarinya, namun karena keadaan sudah mulai gelap tidak bisa melanjutkan pencarian.
Kejadian tersebut baru dilaporkan pada Minggu pagi, karena estimasi jarak dari tempat kejadian perkara (TKP) dengan Makoramil Tangse kurang lebih 38 kilometer dan lokasi tersebut tidak dapat dilakukan komunikasi lewat telepon genggam karena tidak ada jaringan.
Pihak polsek dan dibantu berbagai pihak di Kabupaten Pidie, telah datang ke TKP dan mencoba melakukan pencarian, namun kedua korban yang dilaporkan hilang hanyut terseret arus sungai itu belum berhasil diketemukan.
Kabupaten Pidie, dengan Ibu Kota Tangse, merupakan salah satu daerah berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Jaya.
"Kami sudah dapat informasi ini, tim sudah kita persiapkan untuk memonitor dan akan melakukan pencarian di wilayah Aceh Jaya. Ini sudah masuk wilayah kerja Pos SAR Meulaboh,"sebut Korpos SAR Meulaboh Dwi Hetno.
Pewarta: Anwar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018