Bandung (ANTARA News) - Proyek jalan tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu) akan ditenderkan kembali pada September 2007 mendatang sehingga proses pembangunan jalan tol untuk mengakses ke Jabar bagian timur itu bisa secepatnya direalisasikan. "Tol Cisumdawu kembali ditenderkan pada September 2007 mendatang, kami berharap dengan percepatan proses pembebasan lahan di jalur itu investor tertarik untuk membangun proyek tol itu," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat, Denni Juanda, di Bandung, Selasa. Ia menyebutkan, tender yang akan dilakukan untuk Tol Cisumdawu itu untuk segmen pertama yakni dari Cileunyi hingga Sumedang. Sedangkan pembebasan lahannya dilakukan secara sharing melalui pembiayaan APBN maupun APBD. "Selama ini investor terkendala untuk masuk karena lahan di sana belum dibebaskan, namun kali ini kami berharap bisa segera direalisasikan. Pembiayaan proyek tol ini dilakukan melalui public privat partnership," kata Juanda. Menurut dia, proyek Tol Cisumdawu sangat strategis karena akan mendorong perkembangan ekonomi di kawasan Jawa Barat bagian timur antara lain Majalengka, Kuningan, Cirebon dan Indramayu. Tol itu juga akan menjadi jalur akses ke kawasan Aerocity Kertajati yakni kawasan terpadu Bandara Internasional Jawa Barat, perumahan, industri dan perdagangan di kawasan Kertajati Kabupaten Majalengka yang akan menjadi megaproyek di Jawa Barat dalam beberapa tahun ke depan. "Proyek Tol Cisumdawu itu sudah dua kali ditenderkan, namun belum ada investor yang berani masuk, karena terkendala pembebasan lahan. Namun dengan adanya komitmen dari pemerintah diharapkan saat ini investor masuk," katanya. Ia menyebutkan, beberapa ruas jalan tol di Jawa Barat ditargetkan dibangun pada 2008 atau 2009 mendatang. Selain Cisumdawu juga dirancang pembangunan tol Soreang - Pasirkoja (Seroja), Tol Lintas Kota - Gedebage dan tol Bogor - Sukabumi. "Jalur tol itu sangat strategis karena akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kepadatan arus lalu lintas," kata Juanda. Ia menyebutkan, respon investor untuk membangun jalan tol di Jawa Barat cukup positif. Namun sebagian besar masih melihat potensi dan peluang terkait pengembangan wilayah di provinsi itu. Menurut dia, selain pemerintah pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang berharap ada jalur tol ke wilayahnya, dituntut berperan aktif terutama dalam pembebasan lahan. Di lain pihak, masyarakat harus mendukung program itu, salah satunya dengan meminta ganti rugi pembebasan lahan yang wajar sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007