"PDI Perjuangan secara khusus menggelar kegiatan bersifat nasional di bulan Juni dengan seluruh komponen masyarakat." ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Minggu.
Kegiatan-kegiatan tersebut, kata dia, diyakini membawa semangat berbangsa dan bernegara yang dilandasi nilai luhur sebagai bangsa besar dan ajaib karena dikaruniai kebhinnekaan, tapi bisa bersatu sesuai nilai Pancasila.
Menurut dia, dua tahun setelah Presiden Joko widodo menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dan meliburkannya maka PDI Perjuangan menjadikannya sebagai momentum untuk membumikan Pancasila untuk seluruh kehidupan bangsa dan negara.
Pihaknya juga mengaku prihatian dengan munculnya persoalan radikalisme dan terorisme, salah satunya di Surabaya, yang hadir sebagai bencana kemanusiaan serta ideologi kegelapan.
"Momentum Bulan Bung Karno inilah yang akan semakin membangkitkan semangat persatuan nasional bagi seluruh komponen maupun masyarakat Tanah Air," ucapnya.
Sementara itu, sejumlah kegiatan dalam rangka Bulan Bung Karno antara lain pada 1 Juni berupa pidato Hari Lahir Pancasila, kemudian 6 Juni (hari kelahiran Bung Karno) digelar tasyakuran 117 nasi tumpeng di rumah lahir Bung Karno di kawasan Jalan Peneleh Surabaya.
Selain itu, pada 21 Juni yang merupakan hari wafat Bung Karno, akan dilakukan doa bersama di Makam Bung Karno di Blitar.
"Di luar itu, di tempat yang menjadi monumen sejarah terkait Bung Karno, juga ada kegiatan khusus dengan melibatkan komponen masyarakat," kata Hasto.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018