Pangkalpinang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Pangkalpinang mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang maksimum mencapai tiga meter yang dapat terjadi di perairan Selat Karimata pada Senin (28/5).
"Gelombang maksimum setinggi itu harus diwaspadai karena dapat membahayakan keselamatan," ujar prakirawan dari Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Kota Pangkalpinang, Rizki Adzani, Minggu.
Selain di Selat Karimata, BMKG juga mengimbau agar mewaspadai gelombang maksimum yang dapat mencapai 2,0 meter di perairan Selat Gelasa, Selatan Bangka, dan Utara Bangka.
Ketinggian gelombang signifikan di jalur penyeberangan Selat Bangka diprakirakan hanya antara 0,25 sampai 0,75 meter, di Utara Bangka antara 0,25 sampai 1,0 meter, di Selat Gelasa dan Selatan Bangka antara 0,5 sampai 1,0 meter, sedangkan di Selat Karimata dapat mencapai 0,75 sampai 1,25 meter.
"Dengan asumsi ketinggian gelombang maksimum dapat mencapai dua kali ketinggian gelombang signifikan, maka ketinggian gelombang di Selat Gelasa, Selatan Bangka, Utara Bangka dan Selat Karimata dapat mencapai 2,0 sampai 3,0 meter," kata Rizki.
BMKG masih mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi awan petir (awan Cumulonimbus) yang menyebabkan tinggi gelombang bertambah.
Sementara itu, kecepatan angin di jalur-jalur penyeberangan Kepulauan Bangka Belitung berkisar antara 8 hingga 40 kilometer per jam yang bergerak dari Timur ke Selatan.
Pada kesempatan itu BMKG memprakirakan ketinggian pasang air laut maksimum di Kepulauan Bangka Belitung rata-rata masih di bawah dua meter, kecuali di pesisir pantai Membalong Kabupaten Belitung yang dapat mencapai 2,10 meter.
Pasang air laut di Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur diprakirakan sekitar 1,79 meter, di Toboali Kabupaten Bangka Selatan 1,72 meter, di Sungailiat Kabupaten Bangka 1,65 meter, di Tanjungpandan Kabupaten Belitung 1,07 meter, di Belinyu Kabupaten Bangka 0,95 meter, dan di Mentok Kabupaten Bangka Barat sekitar 0,35 meter.
"Namun kami tetap mengimbau warga agar selalu waspada dengan tidak beraktivitas di pesisir pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas," ujar Rizki Adzani.
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018