"Konferensi ini penting, bukan bagi Yogyakarta saja melainkan juga ajang promosi bagi pariwisata Nusantara," ujarnya saat ditemui Antara di sela-sela acara buka puasa bersama di Wisma Duta KBRI Beijing, Sabtu malam.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh 88 wali kota dari berbagai negara tersebut, dia akan menjadi salah satu panelis.
"Kebetulan dari Indonesia hanya saya yang diundang," katanya seusai bertemu Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun itu.
Ia menyebutkan bahwa pada tahun lalu, Kota Yogyakarta kedatangan sekitar 2,5 juta wisatawan mancanegara.
"Dari jumlah itu sekitar 18 persen dari China. Jadi, jumlah wisman dari sini relatif sedikit yang berkunjung ke Yogyakarta," ujar Haryadi.
Baca juga: Secercah hikmah di antara gonjang-ganjing puasa
Baca juga: Yogyakarta wacanakan kompetisi "Adipura" tingkat kecamatan
Baca juga: Kendaraan dilarang berhenti di jalan Malioboro
Oleh sebab itu, dia tidak akan menyiakan kesempatan untuk berbicara mengenai potensi pariwisata Yogyakarta dan Nusantara di depan para koleganya dari mancanegara.
Dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Beijing melalui Bali dan Chengdu, dia melihat tren positif arus kedatangan wisatawan China ke Indonesia, khususnya Bali.
"Di pesawat yang kami tumpangi ternyata lebih banyak wisatawan Chinanya. Ini memberikan kesan positif bagi saya bahwa minat warga China untuk berwisata ke Indonesia makin tinggi," ujarnya.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018