Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau pemberian bantuan atau sedekah selama bulan suci Ramadhan sebaiknya tidak bermuatan politis, salah satunya dengan adanya pembagian takjil gratis dengan label "2019 Ganti Presiden".
"Tentu itu tidak etis. Kalau ibadah ya ibadah saja, kalau memberikan bantuan ya memberikan bantuan saja, tidak perlu dimasukkan politik-politik begitu kan," kata Wapres usai menghadiri acara Buka Puasa Bersama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan di Kementerian Sosial Jakarta, Sabtu.
Wapres menilai muatan politis dalam pemberian sedekah atau bantuan selama bulan Ramadhan tidak tepat dilakukan untuk berkampanye secara terselubung.
Sebelumnya, pada Kamis (24/5), sekelompok relawan diketahui membagikan takjil yang berlabelkan #2019GantiPresiden kepada para pengguna jalan di area Masjid Cut Mutia, Jakarta Pusat.
Seperti diketahui, kegiatan relawan politik dengan tagar tersebut telah ramai sejak beberapa bulan terakhir, hingga menimbulkan aksi persekusi pada Hari Bebas Kendaraan atau "Car Free Day" di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Kelompok tagar itu pun memiliki rival yang menyebut diri relawan dengan tagar Dia Sibuk Kerja.
Terkait dengan adanya ketegangan antara kelompok #2019GantiPresiden dan #DiaSibukKerja tersebut, Wapres Jusuf Kalla pernah mengatakan bahwa hal itu sebagai dampak dari ketidakjelasan aturan kampanye oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Inilah sulitnya memang, kalau kampanye itu (dilakukan) sebelum pemilu. Itu tidak ada aturannya, justru tidak ada aturannya. Kalau masa kampanye ada aturannya. Ya ini salah," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Langkat salurkan bantuan buat 6.133 penarik becak
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018