Jakarta (ANTARA News) - Bhayangkara FC mewaspadai penampilan penyerang Borneo FC Lerby Eliandry jelang pertemuan kedua tim yang digelar, Minggu (27/5) di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, dalam lanjutan Liga 1 2018.
Pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy menyebut, meski berstatus penyerang lokal, Lerby memiliki kemampuan yang baik dan bisa membahayakan lini pertahanan timnya.
"Meski penyerang lokal, bukan berarti kualitasnya kalah dari pemain asing," ujar Simon di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu.
Pelatih asal Skotlandia itu memang pantas khawatir dengan Lerby karena penyerang tim berjuluk Pesut Etam masing-masing sudah mencetak empat gol di Liga 1 2018.
Lerby pun beberapa kali mengisi posisi penyerang di tim nasional Indonesia asuhan Luis Milla.
"Lerby sangat bagus dengan bola dan sering mencetak gol dari sundulan," tutur Simon.
Sejatinya, Borneo FC memiliki satu lagi penyerang yang tak kalah berbahaya, yakni Titus Bonai. Tibo, sapaan Titus Bonai, juga sudah mencetak empat gol di Liga 1 2018 sama seperti Lerby.
Akan tetapi, Borneo FC tidak bisa menurunkan penyerang berusia 29 tahun itu karena harus menjalani sanksi dari Komisi Disiplin PSSI. Dia dilarang bermain di empat laga Liga 1 2018 disertai denda Rp50 juta karena terbukti melayangkan protes berlebihan pada wasit Handri Kristanto saat bertanding menghadapi PSM Makassar di Stadion Andi Mattalata, Makassar, Sabtu (20/5).
Sementara, kembali ke laga Bhayangkara kontra Borneo, Simon McMenemy menegaskan bahwa timnya tidak boleh lengah menghadapi penyerang lokal.
Simon tidak ingin peristiwa takluknya Bhayangkara dengan skor 0-4 dari Arema FC di Malang, Jawa Timur, pada Selasa (22/5) terulang. Ketika itu, tim "The Guardian" tersebut dibobol oleh duo penyerang Indonesia Rivaldo Bowo (dua gol) dan Dedik Setiawan (dua gol).
"Keduanya merupakan penyerang lokal. Jadi kami tidak bisa meremehkan siapapun, semua pemain yang diturunkan Borneo FC," tutur Simon.
Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018