Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menawarkan instrumen pembiayaan dan investasi berbentuk Obligasi Negara Ritel Republik Indonesia seri III (ORI 003) pada 27 Agustus 2007 hingga 7 September 2007. Direktur Surat Berharga Negara Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu, Bimantara Widyajala, di Jakarta, Selasa, menyebutkan berbeda dengan penerbitan ORI002 yang maksimum pemesanannya dibatasi sebesar Rp5 miliar per individu, pada ORI 003 dibatasi maksimal Rp1 miliar. "Penurunan maksimum pemesanan ini untuk pemerataan atau penyebaran kepemilikan ORI sehingga tidak terkonsentrasi di wilayah barat, terutama Jakarta, tetapi juga ke wilayah lain terutama wilayah timur," katanya. Setelah masa penawaran selama 2 minggu, akan dilakukan penjatahan pada 10 September 2007, tanggal setelmen 12 September 2007, dan tanggal pencatatan di bursa pada 13 September 2007. "Tanggal jatuh tempo akan sama dengan tanggal setelmen hanya tahun berapa belum diputuskan, yang jelas tidak kurang dari 3 tahun," katanya. Bima mengakui, tingkat kupon ORI003 akan lebih rendah dari ORI001 yang mencapai 12,05 persen dan ORI002 yang mencapai 9,28 persen. "Memang di bawah itu, tetapi akan berada di atas rata-rata suku bunga deposito bank-bank BUMN," katanya. Ketika ditanya berapa dana yang akan diambil dari penerbitan ORI003, Bima mengatakan belum diputuskan karena juga akan mempertimbangkan permintaan yang masuk. Pada penerbitan ORI001 pemerintah menyerap dana sebesar Rp3,283 triliun dan pada ORI002 diserap Rp6,233 triliun.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007