Tulungagung (ANTARA News) - Seorang pengusaha industri rumah tangga di Desa Gempolan, Tulungagung, Jawa Timur mengaku produksi jajanan/penganan "enting-enting" (gula-gula) meningkat lebih dari 100 persen memasuki Ramadhan 2018.
"Permintaan ini meningkat sejak dua pekan menjelang Lebaran lalu," kata Suprihatin, pemilik usaha penganan olahan enting-enting merek "matahari" dikonfirmasi di rumahnya, Desa Gempolan, Tulungagung.
Jika pada hari biasa produksi enting-enting berbahan baku gula merah, gula putih dan kacang tanah mencapai kisaran 30-50 kilogram per hari.
Namun menjelang Ramadhan lalu hingga sekarang, sehari volume bahan baku yang digunakan bisa mencapai satu kuintal lebih.
Prihatin mengatakan, enting-enting produksinya tidak hanya berorientasi memenuhi kebutuhan lokal Tulungagung.
Tapi juga didistribusikan pemasarannya hingga Ponorogo, Blitar, Kediri, Nganjuk, Jombang, Lumajang, Jember hingga Banyuwangi.
"Sebagian produksi untuk mengisi stok di grosir-grosir pasar besar, beberapa toko. Sebagian lagi untuk memenuhi permintaan pasar modern di Kediri dan juga dikirim ke beberapa daerah lain," ujarnya.
Menurut Suprihatin, tingginya permintaan produk jajanan tradisional itu tak lepas dari meningkatnya permintaan jajanan untuk Lebaran.
Ia sampai harus menambah tenaga kerja agar ritme produksi bisa mengimbangi tingginya permintaan barang dari lokal Tulungagung maupun daerah-daerah lain.
Suprihatin telah menggeluti bisnis enting-enting sejak 10 tahun lalu. Ia melanjutkan usaha emaknya (ibunya) yang kini sudah uzur.
Produksi enting-enting yang semula dipasarkan dari warung ke warung, kini mulai merambah pasar modern dan pusat jajanan di sejumlah objek wisata.
Alhasil, omzet Suprihatin kini jauh meningkat. Dulu sehari dengan asumsi produksi 10 kilogram omzetnya berkisar Rp300 ribu hingga Rp500 ribu. Kini setelah berkembang berkat jejaring pelanggan dan promosi via medsos omzet kotor Suprihatin bisa tembus Rp1,5 juta per hari.
"Kalau mau Lebaran begini omzet bisa meningkat lagi. Alhamdulillah. Tapi saya belum menghitung rincinya," katanya.
Jajanan enting-enting merupakan penganan tradisional yang sempat digemari masyarakat khususnya anak-anak di era 1980-an.
Bahan baku jajanan ini hanya gula merah, gula putih dan kacang. Proses pembuatan juga sederhana, yakni dengan memasak ulang makanan yang dibeli lalu diadon dengan butiran kacang tanah untuk kemudian dicetak secara manual menggunakan sendok yang dituangkan di atas nampah.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018