"Ini sesuatu yang menurut saya sangat menarik dalam upaya menjalin tali silaturahmi antar-WNI. Saya hanya melanjutkan saja," kata Dubes di Wisma Duta KBRI Beijing, Jumat (25/5) malam.
Acara buka bersama dimulai dengan takjil di Wisma Duta saat azan magrib terdengar dari penunjuk waktu otomatis telepon seluler salah satu staf KBRI tepat pada pukul 19.32 waktu setempat (18.32 WIB).
Dubes bersama istri, Sih Elsiwi Handayani, mempersilakan para tamunya, mulai dari staf KBRI, mahasiswa, hingga masyarakat umum Indonesia lainnya mengambil menu takjil berupa gorengan, buah-buahan, dan es buah.
Beberapa saat kemudian, para tamu menuju Gedung Serba Guna yang berjarak sekitar 150 meter dari Wisma Duta untuk menjalani shalat magrib.
Setelah itu, acara buka puasa bersama dilanjutkan kembali ke Wisma Duta dengan suguhan menu khas Nusantara, seperti sup, oseng-oseng buncis, opor ayam, semur daging sapi, dan lain-lain, termasuk nasi putih.
"Ini masakan koki kami beserta ibu-ibu dari Kedutaan," kata Djauhari yang baru mulai bertugas di Beijing pada 23 April 2018 menggantikan Soegeng Rahardjo yang telah mengakhiri tugasnya sebagai Dubes China merangkap Mongolia pada Desember 2017.
Mantan Dubes Rusia itu pun kemudian memperkenalkan juru masakan dan beberapa istri staf KBRI Beijing yang membantu menyajikan menu buka bersama.
Sebelumnya, Djauhari beserta istri juga mengabadikan momentum antrean tamu menuju meja prasmanan dengan menggunakan ponselnya masing-masing.
"Yang kayak gini jangan sampai kelewat," ujar Dubes yang tidak pernah ketinggalan memanfaatkan setiap momentum dengan swafoto itu.
Acara buka bersama itu pun ditutup dengan siraman rohani yang disampaikan oleh Ustaz Ahmad Mukhlisin dari Dompet Duhafa Indonesia.
Selanjutnya para tamu mengikuti jamaah tarawih di Gedung Serba Guna hingga pukul 23.00 waktu setempat.
Sudah menjadi tradisi acara buka bersama di Wisma Duta digelar pada Jumat pertama dan Jumat terakhir bulan Ramadhan. Namun buka puasa pertama baru digelar pada Jumat kedua karena pada Jumat pertama Dubes sedang menghadiri berbagai kegiatan di wilayah selatan daratan Tiongkok.
Sementara itu, jamaah shalat tawarih digelar setiap hari di Gedung Serba Guna dengan disediakan menu takjil dan buka puasa.
Puasa Ramadhan di China bersamaan dengan masuknya musim panas sehingga durasinya hampir 17 jam.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018