Jakarta (Antara News) – Tren pasar properti diperkirakan akan mengalami sedikit penyesuaian selama bulan Ramadan. Seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, lonjakan harga barang terjadi di bulan Ramadan, khususnya barang berupa bahan makanan dan konsumsi lainnya.
Hal ini terungkap lewat Rumah.com Property Index. Indeks ini mengungkapkan, tren harga pasar properti mengalami penurunan pada periode Ramadan dalam dua tahun terakhir.
Pada periode Ramadan 2016, yang dimulai pada awal Juni 2016 (akhir kuartal kedua) dan berakhir di awal Juli 2016 (awal kuartal ketiga), tren pasar properti mulai menurun pada kuartal ketiga. Selanjutnya, pada periode Ramadan 2017, yang dimulai pada akhir Mei 2017 dan berakhir di akhir Juni 2017 (kuartal kedua), penyesuaian juga terjadi pada kuartal ketiga.
"Pasar properti nasional terlihat dinamis dalam tiga tahun terakhir. Tahun 2015 merupakan tahun property booming, trennya terlihat meningkat secara agresif. Meski demikian, tren dalam dua tahun terakhir terlihat lebih stabil," ujar Country Manager Rumah.com, Marine Novita.
Data Rumah.com Property Index merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
"Dalam periode Ramadan dua tahun terakhir terdapat penurunan yang seragam, namun tidak terlalu besar. Masih di bawah satu persen. Hal ini diprediksi juga akan terjadi pada 2018," Marine menambahkan.
Pengamat ekonomi dan properti independen, David Cornelis, menjelaskan bahwa tren negatif ini akan lebih terasa di sektor properti menengah bawah. Menurutnya, konsumen pada sektor ini akan dihadapkan pada dua pilihan antara membeli rumah atau memenuhi kebutuhan musiman sepanjang Ramadan.
"Pola ini terbentuk dari kebiasaan para calon pembeli yang akan menunda melakukan transaksi hingga satu bulan setelah Ramadan, dan akan polanya akan naik lagi hingga mendekati tahun baru," tutup David. (adv)
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018