Kerugian materil seluruhnya sekitar Rp2 miliar."
Jakarta (ANTARA News) - Petugas Polda Metro Jaya meringkus oknum anggota TNI Pratu HT yang diduga berkomplot dengan sindikat pembobolan kantor cabang Pegadaian di Bekasi dan Depok, Jawa Barat.
"Salah satu pelaku oknum TNI diserahkan ke internal TNI," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Jumat.
Selain itu, anggota Subdirektorat Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap tersangka I dan AS, kemudian menembak R yang diduga sebagai pemimpin sindikat kejahatan tersebut.
Argo menjelaskan R berperan sebagai pembobol tembok kantor pegadaian, AS bertugas mengebor tembok, I menjalankan tugas membobol brankas, D memantau situasi, sedangkan HT tidak diungkap peranannya.
Komplotan tersebut menjalankan modus mengontrak rumah toko samping kantor pegadaian kemudian membobol tembok.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti seperti senjata api rakitan, 10 peluru kaliber 9 mm, lima tabung oksigen, satu tabung gas elpiji, 10 obeng panjang, satu tangga aluminium, satu tangga tali, dua mesin bor, delapan linggis besi, gergaji kayu, golok, dan beberapa bongkahan besi bekas brankas yang telah dihancurkan.
Pelaku telah membobol satu kantor cabang perusahaan pegadaian di wilayah Kota Bekasi dan dua kantor cabang di daerah Depok.
"Kerugian materil seluruhnya sekitar Rp2 miliar," ungkap Argo.
Ketiga pembobolan kantor cabang pegadaian itu terjadi pada kurun waktu akhir Februari hingga awal Mei 2018.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018