Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, bergerak menguat sebesar 45 poin menjadi Rp14.103 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.148 per dolar Amerika Serikat.
Ahli ekonomi Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail, di Jakarta, Jumat, mengatakan, nilai tukar rupiah stabil dengan kecenderungan menguat seiring hasil notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang "dovish".
"Kami memperkirakan The Fed hanya akan menaikan tingkat suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini, namun dengan catatan laju inflasi di AS pada April cukup kuat," katanya.
Jika inflasi di AS lebih rendah dari estimasi, lanjut dia, maka bisa jadi imbal hasil obligasi Amerika Serikat akan semakin mendatar (flattening).
"Oleh karena itu sangat penting untuk melihat data inflasi di bulan April untuk melihat arah kebijakan The Fed di semester kedua 2018," katanya.
Ia menambahkan, tekanan dari eksternal yang cenderung mereda itu akan mendorong investor kembali ke pasar saham dan obligasi dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia, Jumat (25/5), mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp14.166 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.205 per dolar Amerika Serikat.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018