Samarinda (ANTARA News) - PT Angkasa Pura I akan menggelontorkan dana senilai Rp600 miliar untuk menambah fasilitas di Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur, terutama untuk sisi udara.

"Bandara APT Pranoto ini belum bisa dioperasikan 100 persen oleh AP I, kita akan mengeluarkan Rp500 miliar-Rp600 miliar untuk membereskan sisi udara," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi saat ditemui di Samarinda, Jumat.

Ia mengatakan secara fasilitas, sisi darat dan udara sudah bisa dioperasikan, namun belum optimal dan belum sepenuhnya memenuhi standar keselamatan.

"Belum dipasang lampu di landasan pacu, nanti akan kita pasang," katanya.

Hal itu dikatakannya menyusul rencana pengoperasian Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto oleh AP I setelah penandatanganan nota kesepahaman dengan Pemerintah Provinsi Kaltim.

Nota kesepahaman tersebut merupakan landasan awal atas rencana kerja sama pengelolaan Bandara APT Pranoto yang kerap disebut Bandara Samarinda Baru (BSB) itu dan bertujuan menyusun kajian rencana pengelolaan Bandara APT Pranoto yang saling menguntungkan, efisien, dan berkelanjutan.

"Rencana pengelolaan bandara ini merupakan salah satu bentuk sinergi kami dengan pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah," kata Faik.

Sebagai langkah awal kerja sama, akan dilakukan penyusunan kajian terlebih dahulu, mengeksplorasi peluang kerja sama pengelolaan Bandara APT Pranoto dengan melakukan beberapa hal, seperti pembuatan rencana dan metode kerja, pengadaan jasa konsultan dan profesi penunjang lain, melakukan pengumpulan data teknis dan ekonomi serta berkoordinasi dengan instansi berwenang.

"Hasil kajian ini nantinya akan digunakan dalam perencanaan strategis pengelolaan Bandara APT Pranoto dan dijadikan dasar pertimbangan untuk pembuatan perjanjian kerja sama. Kami harap bentuk sinergi BUMN dengan pemerintah daerah ini akan membawa kontribusi positif terhadap pemerataan pengembangan perekonomian daerah," katanya.

Pihaknya juga akan melakukan studi kelaikan karena bandara tersebut belum 100 persen bisa dioperasikan sesuai standar bandara AP I.

Dia mengatakan kenaikan penumpang diperkirakan akan mencapai 30 persen karena penumpang di Bandara Sepinggan, Balikpapan akan berpindah.

"Dari sisi statistik ada 7,5 juta penumpang per tahun, dari sisi pariwisata saja sembilan persen," katanya.

Baca juga: PT Angkasa Pura I ambil alih bandara di Samarinda

Baca juga: Bandara APT Pranoto Samarinda resmi beroperasi

Menurut Kepala UPBU Temindung yang kemudian beralih menjadi UPBU APT Pranoto, Wahyu Siswoyo, kenaikan penumpang akan mencapai 100 persen karena adanya penambahan maskapai yang akan beroperasi di bandara tersebut.

"Sekarang ada delapan penerbangan, nanti dalam waktu dua minggu akan tambah lagi enam penerbangan dari Wings Air ke Makassar, Melak, Berau, dan Balikpapan," katanya.

Bandara APT Pranoto dibangun oleh Pempov Kalimantan Timur dengan total investasi Rp1,6 miliar dan dibantu oleh Kemenhub dalam pemagaran serta pembangunan lansekap.

"Dalam dua bulan, pesawat besar bisa masuk karena landasan pacu akan bertambah jadi 2.250 meter," katanya.

Dalam kesempatan sama, Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menuturkan tujuan diserahkannya pengelolaan kepada AP I agar bandara dikelola secara profesional sebagai rintisan bandara internasional.

"Saya ingin bandara ini ditangani profesional adalah Angkasa Pura I sekarang yang sudah menangangi 13 bandara dan sistemnya supaya `online` semuanya," katanya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018