Ambon (ANTARA News) - Salah satu korban tenggelamnya Kapal Motor Wahai Star, Jefri Tansania (35), ditemukan sudah tidak bernyawa dan terdampar di perairan Desa Jikosaliga, Pulau Obi, Maluku Utara.
"Korban dikenal sebagai anak pemilik kapal dan kini telah dievakuasi dengan LCT Anugrah Perdana 01 ke Ambon dan telah diambil pihak keluarganya," kata seorang petugas di RUSD dr. Hauluassy Ambon, Selasa.
Jenazah korban ditemukan pada Minggu petang (22/7) dan dievakuasi ke kamar jenazah RSUD dr. Haulussy Ambon. Korban semula tidak dikenali karena tidak ada identitas, namun ciri-ciri korban masih bisa dikenali keluarga yang langsung membawanya pulang untuk dimakamkan.
Menurut salah seorang keluarga, almarhum merupakan anak bungsu dari empat bersaudara dan jenazah telah dibawa pulang pada Senin malam (23/7).
Selain dikenali pihak keluarga, sejumlah warga Leksula, Kecamatan Buru Selatan (Kabupaten Buru) juga mengaku mengenali jasad korban yang ditemukan dalam keadaan telanjang dan lengan kanannya putus, sementara lengan kirinya rusak itu.
Almarhum bersama ayahnya Hengky Tansania pimpinan PT. Lintas Samudera Pertiwi yang juga pemilik KM. Wahai Star ikut berlayar dari Leksula menuju pelabuhan Slamet Riyadi Ambon namun akhirnya tenggelam pada Selasa malam (10/7) akibat dihantam gelombang besar yang membobol papan di bagian buritan.
Hengky Tansania ditemukan nelayan di perairan Pulau Sanana, Maluku Utara dalam kondisi terluka akibat benturan dan sekarang ini masih dirawat di salah satu Rumah Sakit Surabaya (Jatim).
Sementara anggota Posko SAR Mission Coordinator Ambon, Bram Lesnussa secara terpisah mengatakan pihaknya tidak bisa memastikan identitas korban yang baru ditemukan pada Minggu (22/7) di perairan Pulau Obi, namun pihak keluarga tetap mengenalinya.
"Kewenangan identifikasi itu ada pada pihak rumah sakit, dan kami hanya bertugas melakukan pencarian korban selanjutnya dievakuasi langsung dari pelabuhan ke RSUD dr. Haulussy," kata Lesnussa.
Sejak musibah kecelakaan laut Wahai Star sampai saat ini Posko SMC telah mengevakuasi 61 penumpang dan Anak Buah Kapal (ABK), 21 orang diantaranya meninggal dunia.
Sementara data penumpang dan ABK yang ada dalam kapal itu mencapai 91 orang sehingga tersisa 30 diantaranya masih dalam pencarian tim SAR.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007