Jatinangor (ANTARA News) - Desakan pembubaran kampus IPDN di bumi Jatinangor, Sumedang, Jabar, terus menguat dari ratusan warga pengunjukrasa dan sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di kawasan Jatinangor, Selasa. Aksi mereka terkait dengan kekerasan yang dilakukan praja IPDN yang menyebabkan salah seorang warga setempat, Wendi Budiman, tewas, Minggu (22/7). Aksi unjukrasa ratusan massa Jatinangor pada Selasa sejak pukul 10.50 WIB itu terus berlanjut dan Pembantu Rektor IPDN, Indrarto SH, didesak untuk menyampaikan pernyataannya di hadapan pengunjukrasa. Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, Indrarto yang semula akan tampil di balik pagar betis aparat kepolisian, didesak untuk naik ke atas mobil yang dilengkapi sound system. Usai memberikan pernyataan sikap IPDN yang juga menandatangani nota kesepahaman antara IPDN dan pengunjuk rasa, massa membubarkan diri pada pukul 11.45 WIB. Bubar dari halaman kampus IPDN, pengunjuk rasa kemudian konvoi keliling kota Jatinangor, sehingga memacetkan arus lalulintas kendaraan bermotor di ruas jalan Bandung-Sumedang. (*)

Copyright © ANTARA 2007