Rio de Janeiro (ANTARA News) - Bintang tinju dari Kuba, Guillermo Rigondeaux, "menghilang" ketika mengikuti pesta olahraga Pan American Games di Rio de Janeiro. Juara kelas bantam Olimpiade 2000 dan 2004 itu kemungkinan membelot bersama rekan senegaranya, petinju Erislandy Lara, akhir minggu lalu, demikian dilaporkan media di Rio, Senin. "Kami mengijinkan mereka keluar penginapan malam hari tetapi mereka tidak kembali lagi," kata Maximiliano Gonzalez Diaz, ketua Komisi Tinju Nasional Kuba, kepada kantor berita DPA (Deutsche Presse-Agentur) di Rio, "Ini amat menyedihkan." Pada awalnya diperkirakan Rigondeaux dan Lara kemungkinan menjadi korban kriminal dalam kehidupan buas kota Brazil itu. Namun akhirnya diperhitungkan, mereka menambah menjadi empat jumlah atlet Kuba yang membelot selama berlangsungnya Pan American Games, yang dimulaipada 13 Juli dan berakhir Minggu. Pemain bola tangan Rafael Da Costa Capote dan pelatih senam Lazaro Lamelas sebelumnya membelot dari tim mereka. Keduanya akhirnya mengatakan mereka memohon suaka politik di negara itu. Kepergian Rigondeaux merupakan pukulan berat bagi olahraga Kuba. Tinju merupakan salah satu cabagn olarhaga paling terkenal di negara itu. Rigondeaux (26) merupakan bintang besar dalam delegasi tim Kuba yang berada di Rio. Ia sudah memenangi 142 pertandingan sepanjang 1999-2003 dan merupakan salah seorang petinju terbesar pada generasinya. Pada Desember 2006, tib=ga bintang besar lainnya --Yan Barthelemy, Yuriorkis Gamboa dan Odlanier Solis - membelot ketika mengikuti turnamen di Karacas. Sekarang mereka menjadi petinju profesional di Jerman. Dengan "menghilangnya" Rigondeaux, tidak ada lagi petinju juara Olimpiade yang ada di negara itu. Hal ini sebenarnya tidak mengejutkan, karena sudah banyak atlet dari Kuba yang mengikuti turnamen di luar negeri, kemudian menghilang tidak kembali lagi. Minggu lalu, dua pemain sepak bola membelot ketika mengikuti turnamen sepak bola Piala Emas CONCACAF di Amerika Serikat. Tetapi pembelotan atlet negara itu jarang menjadi pemberitaan media di negara itu, kendati mereka melancarkan kritik adanya "pencurian bakat" dan kesempatan bagi bitang Negara Ketiga yang mengikuti kompetisi dengan membawa bendera negara berkembang. "Rigondeaux (54 kilogram) dan Lara (69 kilogram) tidak menunjukkan kehebatan mereka," tulis mingguan Trabajadores, Senin. Dalam pelaksanaan Pan American Games 1999 di Winnipeg, Kanada, menjadi rekor pembelotan, ketika 13 warga Kuba -- termasuk wartawannya, -- membelot. Harian Winnipeg Sun menuliskan lelucon ketika meminta agar pembacanya menaksir berapa atlet Kuba yang akan membelot pada akhir pesta olahraga itu. "Hadiah" bagi yang tepat menerkanya...melakukan perjalanan ke Havana. (*)
Copyright © ANTARA 2007