Jakarta (ANTARA News) - Sony memiliki chief executive officer baru yang menggantikan CEO yang telah lama menjabat, Kaz Hirai.
CEO baru ini juga berarti rencana baru untuk masa depan perusahaan, sebuah rencana yang mungkin termasuk menjauh dari gadget konsumen.
CEO Sony yang baru, Kenichiro Yoshida, meluncurkan rencana tiga tahun untuk perusahaan, dan fokus dari rencana itu adalah pada layanan dan area inti lainnya dari profitabilitas Sony. Dan, dalam presentasi itu, gadget konsumen tidak disebutkan, apalagi ponsel.
"Sony terus membuat ponsel, tetapi di sini ada beberapa alasan mengapa sebenarnya masuk akal bagi perusahaan untuk berpaling dari gadget dan ke layanan," ujar Yoshida, dilansir dari Phone Arena.
Kata kuncinya adalah fokus. Sony membuat sebagian besar sensor kamera untuk industri kamera dan cameraphone, dan menghasilan miliaran dari bisnis itu.
Sangat kontras, bisnis telepon seluler Sony telah menyusut dengan cepat. Perusahaan ini masih memiliki nama merek yang kuat dan pengakuan yang hebat di kalangan pelanggan, tetapi hanya menjual sekitar 10 juta ponsel pada tahun 2018, turun dari 22,5 juta pada tahun lalu, dan Sony tidak mendapatkan tempat di luar Asia.
Beralih ke Playstation 4, bahkan penjualan konsol tersebut telah turun 18 persen pada kuartal terbaru dan eksekutif mengakui bahwa PS4 mendekati akhir siklus hidupnya.
PS4 masih merupakan bisnis yang hebat untuk Sony karena pendapatan game, streaming dan sebagainya, tetapi konsol itu sendiri bukan satu-satunya penggerak pendapatan.
Semua hal tersebut diharapkan tidak terjadi. Dengan ponsel terbarunya, Xperia XZ2 dan XZ2 Compat, Sony dinilai semakin baik. Sony memang memiliki kekurangan dari segi desain ponsel, namun Sony dirasa masih memiliki kesempatan untuk bersaing, demikian Phone Arena.
Baca juga: Sony tak ingin bersaing dengan Apple atau Samsung
Baca juga: Sony resmikan Xperia XZ2 dan XZ2 Compact
Baca juga: Sony akan rilis game AR Ghostbusters World pada 2018
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018