Jakarta (Antara News) -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya memastikan seluruh pembangunan venue untuk perhelatan olahraga akbar empat tahunan, Asian Games 2018, yang akan digelar di Jakarta dan Palembang mulai 18 Agustus 2018 akan rampung pada akhir Juni 2018.

Ditjen Cipta Karya mendapat mandat untuk merehabilitasi sebanyak 33 dari 78 venue dan 14 non-venue yang tersebar di Jakarta, Palembang, dan Jawa Barat. Progres pembangunan infrastruktur venue hingga pertengahan Mei telah mencapai 92,74 persen dan non-venue mencapai 94,35 persen.

"Sesuai instruksi Wakil Presiden Jusuf Kalla, kami berkomitmen untuk merampungkan seluruh venue pada akhir Juni, mengingat hingga pertengahan Mei progres pembangunan seluruh venue, baik di Jakarta maupun Palembang mencapai lebih dari 90 persen," ujar Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo di Jakarta, Rabu (23/5).

Sri melanjutkan, rehabilitasi Gelora Bung Karno sebagai venue utama yang menampung sekitar 15 venue telah 100 persen rampung. Sementara, terdapat beberapa venue yang belum rampung pengerjaanya, yakni jetski (56 persen rampung), squash (33,17 persen rampung), layar (56,19 persen rampung), dan padepokan pencak silat (39,31 persen rampung). "Yang lainnya sudah hampir rampung, tinggal finishing seperti pencahayaan dan pendingin ruangan," tambah Sri.

Sementara itu, Ditjen Cipta Karya juga telah menyelesaikan 14 infrastruktur non-venue, yang diantaranya meliputi: wisma atlet yang terdapat di Kemayoran dan Kompleks Olahraga Jakabaring (100 persen rampung) dengan total 7426 unit wisma dalam 10 menara; dua gedung parkir tiga lantai di kawasan Parkir Timur Senayan berkapasitas 1000 mobil, di GBK berkapasitas 3000 mobil, dan sebuah lahan seluas tiga hektar di Kemayoran yang dapat menampung 190 bus, 186 mobil, dan 33 minibus; dan fasilitas Cofftea House seluas 1938 m2.

"Setelah penyelenggaraan Asian Games 2018, fasilitas ini (Cofftea House) nantinya akan menjadi kedai dan marketplace kopi nusantara, yang dilengkapi ruang publik hijau," tambah Sri.


Penyediaan air siap minum

Sebagai pemangku kepentingan terdepan dalam penyediaan air bersih, Ditjen Cipta Karya telah berkoordinasi dengan pihak PT Perusahaan Air Minum untuk menyediakan instalasi air siap minum di venue GBK dan Kompleks Jakabaring Sport City selama pergelaran Asian Games 2018. Dengan menggunakan teknologi Reverse Osmosis, para pengunjung dapat langsung meminum air tanpa harus mengkhawatirkan kebersihan air.
 
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya telah menggelontorkan Rp. 14,5 miliar untuk mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dalam rangka meningkatkan kenyamanan para masyarakat dalam menikmati perhelatan Asian Games 2018.

"Ini (penyediaan air siap minum) penting karena GBK dan JSC adalah dua venue terbesar pada pergelaran Asian Games 2018 berlangsung," ujar Basuki.

Selain penyediaan air minum, Ditjen Cipta Karya juga berinovasi dengan mengembangkan Ground Tank yang berfungsi sebagai reservoir atau penampung air hujan untuk menyiram lapangan, sehingga dapat menghemat air.


Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018