Jakarta (ANTARA News) - Seorang siswa kelas II IPS SMA Negeri 31 Jakarta Timur, E(16), tidak mendapatkan bangku sekolah sejak pertama masuk sekolah pada 16 Juli 2007 atau awal masuk sekolah sampai sekarang, karena belum membayar uang daftar ulang senilai Rp560 ribu. Selain itu, E juga diancam oleh pihak sekolah tidak bisa mengikuti ujian tahun dan ujian harian, sampai orang tuanya melunaskan pembayaran uang daftar ulang. Orang tua E, Soenarto, di Jakarta, Senin, mengatakan anaknya sempat mengeluhkan kebijakan sekolah itu, karena sejak awal masuk sekolah tidak mendapatkan bangku sekolah. "Anak saya terpaksa harus berpindah-pindah ruangan kelas, untuk dapat mengikuti pelajaran. Katanya itu kebijakan sekolah," katanya kesal. Dirinya mengaku jelas-jelas merasa heran dengan kebijakan sekolah unggulan itu yang terletak di Jalan Kayumanis, Jaktim, karena anaknya harus diancam tidak bisa mengikuti ujian sekolah dan ujian harian. Soenarto yang juga berprofesi berjualan pecel lele di kawasan Kampung Melayu, Jaktim, mengatakan istrinya sempat menanyakan ke pihak sekolah mengenai keharusan membayar uang sebesar Rp560 ribu, namun jawaban dari pihak sekolah mengecewakan. "Alasannya uang itu harus tetap dibayar lunas dan tidak bisa dicicil," katanya. Ia juga mengaku heran dengan kebijakan adanya daftar ulang karena sepengetahuannya selama ini, tidak ada daftar ulang lantas yang menjadi pertanyaan mengapa baru dikeluarkan saat ini dan tanpa ada pemberitahuan secara resmi. "Pihak sekolah hanya menyebutkan uang sebesar itu untuk komputer, tanpa menyebutkan secara lebih rinci lagi," katanya. Dikatakannya, sebenarnya dirinya mampu untuk berusaha mencari uang sebesar itu, namun yang disesalkannya mengapa harus ada ancaman tidak bisa mengikuti ujian sekolah serta harus dibayar lunas tanpa ada kebijakan cicilan. Ia meyakini tindakan sekolah itu bukan hanya dialami putranya saja, namun juga dialami murid-murid lainnya, bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi pada sekolah-sekolah negeri lainnya. "Banyak juga orang tua yang mengeluhkan seperti itu yang tidak hanya di SMAN 31 saja," katanya. Sementara itu, ketika hal tersebut dikonfirmasi ke bagian Humas SMAN 31, Saur, ia membantah informasi itu dan menyatakan tidak ada pembayaran daftar ulang sebesar Rp560 ribu. "Tidak ada itu bayar sampai Rp560 ribu, yang ada hanya bayar sekolah saja setiap bulan. Jika ada bawa itu si anak dan orang tuanya menghadap saya," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007